Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Luhut: Kalau Tak Ada Penyesuaian Kebijakan, Subsidi BBM Akhir Tahun Bisa Tembus Rp 550 T

Minggu, 21 Agustus 2022 10:36 WIB
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: Instagram)
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah kini sedang menyusun beberapa skenario penyesuaian harga, untuk mengurangi beban subsidi dan kompensasi bahan bakar minyak (BBM) di APBN. Dengan tetap mempertimbangkan dampaknya, terhadap masyarakat.

Luhut menyebut, tingginya harga minyak mentah dunia mendorong peningkatan gap harga keekonomian dan harga jual Pertalite dan solar. Ini berdampak pada kenaikan subsidi dan kompensasi energi.

"Hingga saat ini, jumlah subsidi dan kompensasi energi yang ditanggung APBN, telah mencapai Rp 502 triliun. Tanpa ada penyesuaian kebijakan, angka ini bisa meningkat hingga lebih dari Rp 550 triliun pada akhir tahun," kata Luhut dalam keterangannya, Minggu (21/8).

Baca juga : Kemenperin Bidik Ekspor TPT Tahun Ini Tembus Rp 205 T 

"Harga BBM di Indonesia saat ini, relatif lebih murah dibanding mayoritas negara di dunia," imbuhnya.

Selain menyusun berbagai skema penyesuaian harga, pemerintah kini juga tengah melakukan simulasi skenario pembatasan volume.

"Pemerintah akan terus mendorong penggunaan aplikasi MyPertamina, untuk mendapatkan data yang akurat sebelum pembatasan diterapkan," jelas Luhut.

Baca juga : Moeldoko: Kalau Pengembangan Kendaraan Listrik Dikebut, Subsidi BBM Bisa Dihemat Untuk Pembangunan SDM

Dia memastikan, pemerintah akan memperhitungkan rencana ini dengan sangat berhati-hati. Perubahan kebijakan subsidi dan kompensasi energi, nantinya perlu mempertimbangkan beberapa faktor. Seperti tingkat inflasi, kondisi fiskal, dan juga pemulihan ekonomi. Demi menjaga stabilitas negara di tengah ketidakpastian global.

"Anggaran subsidi dan kompensasi energi, nantinya dapat dialihkan untuk sektor lain yang lebih membutuhkan. Juga kepada masyarakat kurang mampu," beber Luhut.

Dalam upaya mengurangi subsidi dan kompensasi energi ini, pemerintah juga akan melakukan langkah-langkah lain, seperti percepatan B40 dan adopsi kendaraan listrik.

Baca juga : Woow, Dalam 4 Hari Pendaftar BBM Subsidi Tembus 50 Ribu

"Keputusan akhir tetap di tangan Presiden. Namun, langkah awal yang perlu dilakukan adalah memastikan distribusi pasokan Pertamina untuk Pertalite dan Solar, tetap lancar," pungkas Luhut. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.