Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Pemerintah Ambil Wilayah Udara Kepulauan Riau Dan Natuna Dari Singapura
Jokowi: Berkat Kerja Keras, Kita Berhasil
Jumat, 9 September 2022 06:20 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Setelah melewati proses panjang, Indonesia resmi mengambil wilayah udara Kepulauan Riau dan Natuna dari Singapura. Hal ini ditandai dengan penandatanganan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Pengesahan Perjanjian Flight Information Region (FIR).
Presiden Jokowi mengatakan, ruang udara Kepulauan Riau dan Natuna yang dikelola Singapura selama 76 tahun, kini kembali ke Indonesia.
“Berkat kerja keras semua pihak, kita berhasil mengembalikan pengelolaan ruang udara atas Kepulauan Riau dan Natuna ke NKRI,” kata Jokowi dalam konferensi pers yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, kemarin.
Baca juga : Keputusan Sulit Demi Masyarakat Terbawah
Jokowi didampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Dengan kesepakatan ini, kata Jokowi, luasan pengelolaan wilayah Indonesia akan bertambah menjadi 249.575 kilometer.
Seperti diketahui, sebelum adanya perjanjian ini, penerbangan domestik dari Jakarta menuju Bandara Matak, Kepulauan Riau, harus melewati ruang udara Singapura terlebih dahulu.
Baca juga : Tak Mau Daya Beli Masyarakat Nyungsep, Jokowi Kembali Bagi-bagi BLT BBM
Hal ini membuat pesawat harus melaporkan penerbangan kepada otoritas Singapura sebelum tiba di Riau.
Selain itu, penerbangan internasional dari Taiwan menuju Jakarta juga harus mengalami hal serupa.
Namun, setelah adanya perjanjian ini, ruang udara tersebut sepenuhnya milik Indonesia, dan pesawat yang melintas hanya perlu melaporkan penerbangannya ke AirNav, selaku otoritas penerbangan Indonesia.
Baca juga : Gus Halim: Singapura Sahabat Dan Mitra Strategis Indonesia
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini meminta kesepakatan FIR jadi momentum untuk memodernisasi peralatan dan sumber daya manusia penerbangan Indonesia.
“Sekaligus meningkatkan jaminan keselamatan dan keamanan penerbangan. Serta meningkatkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP),” tutur Jokowi.
Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, kesepakatan FIR menunjukkan Indonesia sudah mampu mengelola wilayah udara sendiri.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya