Dark/Light Mode

IPA Convex 2022 Bahas Peningkatan Produksi Migas-Penurunan Emisi Karbon

Selasa, 13 September 2022 15:15 WIB
Jumpa pers IPA Convex 2022. (Foto: DIT/RM)
Jumpa pers IPA Convex 2022. (Foto: DIT/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesian Petroleum Association (IPA) kembali menggelar Konvensi dan Pameran IPA ke-46 tahun 2022 (IPA Convex).

Kali ini IPA Convex mengusung tema “Addressing the Dual Challenge: Meeting Indonesia’s Energy Needs While Mitigating Risks of Climate Change”. Acara akan berlangsung secara hybrid di Jakarta Convention Center, Jakarta, 21-23 September 2022.

Hal tersebut dikatakan Wakil Presiden IPA, Greg Holman pada acara Konferensi Pers “Road to IPA Convex 2022” di Jakarta, Selasa (13/9). Hadir juga Direktur Eksekutif IPA, Marjolijn Wajong, dan Ketua Panitia IPA Convex 2022, Krishna Ismaputra.

Holman menjelaskan, tema yang dipilih tersebut mempertimbangkan kondisi sektor hulu migas Indonesia yang sedang menghadapi dua tantangan sekaligus, yaitu: pemenuhan kebutuhan energi guna mengurangi impor migas dan berkontribusi dalam upaya menurunkan emisi karbon.

Kata dia, transisi energi merupakan hal yang tak dapat dihindari oleh seluruh perusahaan migas di seluruh dunia. Kesepakatan Paris yang menargetkan pengurangan emisi karbon guna menahan laju kenaikan suhu dunia sebesar 1,5-2 derajat Celsius diakui telah mengubah wajah industri hulu migas saat ini. 

Menurut dua, Indonesia, sebagai salah satu negara yang meratifikasi Kesepakatan Paris, sedang berusaha keras untuk mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari aktivitas seluruh industri, termasuk industri hulu migas.

Baca juga : Ekspor Kulit Dan Produk Olahannya Tembus Rp 68,9 T

Lebih lanjut, Holman menyampaikan, kedua tantangan yang dihadapi industri hulu migas tersebut yang menjadi dasar pemilihan tema IPA Convex pada tahun ini serta topik-topik yang didiskusikan pada Konvensi selama tiga hari penyelenggaraan acara. 

Meskipun dihadapkan kepada tantangan pengurangan emisi karbon, namun para pelaku industri hulu migas meyakini bahwa industri hulu migas tetap diperlukan untuk menunjang kebutuhan energi di masa mendatang dan sebagai jembatan menuju transisi energi.

"Kami berharap, seluruh pemangku kepentingan di industri hulu migas dapat duduk bersama mencari solusi agar target pemenuhan kebutuhan energi dan upaya mengurangi emisi karbon akibat kegiatan hulu migas dapat tercapai dengan baik," ungkap Holman.

Sementara Marjolijn Wajong mengatakan, terjadi perubahan di dalam dunia minyak dan gas. Semua sepakat membuat aktivitas minyak dan gas lebih bersih

“Bagaimana kita menerapkan oil dan gas lebih bersih, ini yang beda dari tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya. 

Sementara, Krishna Ismaputra mengatakan, pameran dan konvensi tahunan ini merupakan ajang yang sangat dinantikan oleh para pemangku kepentingan untuk dapat membahas hal-hal terbaru termasuk teknologi dan isu-isu terkait lainnya dalam industri migas.

Baca juga : SGB Bawa Puluhan Siswa SD Di Ekoriparian Citarum, Karawang

Pada tahun ini, IPA Convex diselenggarakan secara offline dan online. Meski dilakukan offline, pelaksanaan IPA Convex juga tetap mematuhi protocol kesehatan sesuai arahan Satgas Covid 19.

Dengan menggabungkan dua konsep offline dan online, pameran pada IPA Convex 2022 dapat dikunjungi tanpa adanya batasan waktu dan tempat. Pengunjung pameran dari seluruh dunia dapat melihat virtual stan para peserta pameran dengan hanya mengakses platform virtual di atas. Selain pameran, seluruh sesi diskusi yang diadakan pada IPA Convex 2022 juga dapat diikuti baik secara offline maupun online oleh peserta konvensi dari seluruh dunia.

Beberapa topik sesi diskusi yang diadakan pada IPA Convex 2022 di antaranya; pertama, "Indonesia’s Upstream O&G Strategy to support Energy Transition". Pembicara Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto dan Presiden IPA, Irtiza H. Sayyed.

Diskusi kedua, "Multi-Stakeholder Partnership in Achieving Indonesia’s 1 MBOPD and 12 BSCFD Targets 2030". Pembicaranya Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Febrio Kacaribu, Anggota Komisi VII DPR Maman Abdurrahman dan Direktur IPA, Gary Selbie.

Lalu diskusi ketiga, "The Role and Commercialization of CCS/CCUS in Meeting Indonesia’s Net Zero Target". Dengan pembicara Dirjen Migas Prof. Tutuka Ariadji, Presdir Pertamina Hulu Energi Budiman Parhusip, ExxonMobil Low Carbon Solutions Tracy Lothian, dan VP Director of Japan External Trade Organization, Akihisa Matsuda.

Diskusi keempat, "Natural Gas as Indonesia’s Transition Fuel – Prospects & Challenges". Dengan pembicara Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Djoko Siswanto, Deputi Perencanaan SKK Migas Benny Lubiantara, Presiden Direktur PLN Darmawan Prasodjo, Portfolio & Business Development Director PT Pupuk Indonesia Jamsaton Nababan, VP International Asset of PETRONAS Upstream Mark Fitzgerald dan Direktur IPA, Diego Portoghese.

Baca juga : Kalah Angin, The Minions Gagal Menuju 8 Besar

Diskusi kelima, "Securing the Future Leaders of Indonesia’s Oil and Gas Industry". Pembicaranya Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman, Presiden Direktur Medco Energi Hilmi Panigoro, Mantan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, President of ExxonMobil Cepu Ltd, Carole Gall, dan Senior Partner of Korn Ferry, Angel Blanco

Selain sesi-sesi di atas, kata Krishna, IPA Convex 2022 juga mengadakan beberapa sesi khusus, mulai dari sesi C-Talk yang dihadiri para pemimpin perusahaan migas baik nasional maupun global hingga pemberian penghargaan kepada salah seorang tokoh migas nasional yang sudah berkontribusi bagi kemajuan industri hulu migas nasional.

Pada kesempatan tersebut, Krishna juga menjelaskan bahwa IPA Convex 2022 didukung oleh sejumlah sponsor baik perusahaan-perusahaan migas maupun perusahaan lain yang menjadi pendukung dari industri hulu migas di Indonesia.

“Harapan kami, IPA Convex 2022 tetap menjadi event yang ditunggu oleh seluruh pemangku kepentingan di industri hulu migas untuk dapat berdiskusi dan mencari solusi atas tiap isu atau perkembangan yang menjadi tantangan bagi industri migas di Indonesia pada khususnya dan industri migas global pada umumnya,” ujarnya.

Kata dia, keberhasilan memitigasi risiko atas tantangan yang ada seperti penurunan emisi karbon dan upaya meningkatkan kegiatan eksplorasi dan produksi migas, dapat menjadikan industri hulu migas tetap berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi yang memiliki efek berganda serta menjaga kedaulatan energi nasional.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.