Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Soal Kenaikan BBM

JK Sejalan Dengan Jokowi

Minggu, 18 September 2022 07:15 WIB
Jusuf Kalla. (Foto: Ist)
Jusuf Kalla. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Presiden ke-10 dan 12, Jusuf Kalla memahami alasan Presiden Jokowi menaikkan harga BBM. Meskipun kenaikan BBM merupakan pilihan yang sulit, JK sejalan dengan Jokowi. Menurutnya, anggaran subsidi yang bengkak bikin APBN tidak sehat.

Sebagai orang yang pernah dua kali menjadi wapres dari 2 presiden yang berbeda, JK menganggap kenaikan BBM hal yang biasa. Lagipula, kata JK, selama Jokowi menjadi presiden, bukan kali pertama harga BBM dinaikkan imbas meroketnya harga minyak dunia. 

"Jangan lupa. Pada awal pemerintahan, Jokowi menaikkan juga harga BBM. Nggak apa-apa itu, biasa saja. Itu hal yang biasa," kata JK, di Jakarta Selatan, Jumat (17/9).

Baca juga : Pasokan Pangan Sih Aman Tapi Harganya Mulai Naik

Saat mendampingi Jokowi di periode 2014-2019, harga BBM khususnya jenis subsidi mengalami naik turun. Pada November 2014, BBM jenis Premium yang awalnya dijual Rp 6.500 per liter, mengalami kenaikan menjadi Rp 8.500 per liter.  Namun, pada 1 Januari 2015, pemerintah kembali menurunkan harga Premium jadi Rp 7.600 per liter. Dua pekan kemudian, Jokowi kembali menurunkan harga premium menjadi Rp 6.600 per liter.

Namun, Maret 2015, Premium kembali dinaikkan menjadi Rp 6.900 per liter. Di penghujung bulan yang sama, Jokowi juga menaikkan lagi harga premium ke Rp 7.300 per liter. Berselang cukup lama, harga Premium kembali diturunkan menjadi Rp 6.950 per liter di tahun 2016. Kemudian, turun lagi menjadi Rp 6.450 per liter, April 2016.

Berbeda dengan Solar, di awal Jokowi menjabat harganya sebesar Rp 5.500 per liter, kemudian naik menjadi Rp 7.500 per liter, dan turun lagi menjadi Rp 7.250 per liter. Lalu, Jokowi menurunkan lagi menjadi Rp 6.400 per liter, dan naik menjadi Rp 6.900 per liter. Menuju penghujung 2015, Jokowi menurunkan lagi harga Solar menjadi Rp 6.700 per liter, dan turun lagi menjadi Rp 5.650 per liter di awal 2016. Lalu, kembali turun menjadi Rp 5.150 per liter di pertengahan 2016.

Baca juga : Segera Dilantik, PB ABTI Siapkan Kejuaraan Bola Tangan Asia

Di September 2022 ini, BBM kembali naikin BBM, harga Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10 ribu per liter. Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter, Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.

Menurut JK, keputusan pemerintah menaikkan harga BBM didasarkan banyak faktor. Salah satu yang paling penting soal daya tahan APBN. Besarnya anggaran yang harus dikucurkan untuk subsidi BBM, tentu akan mengganggu APBN.

"Kalau tidak dinaikkan, subsidi tuh 25 persen dari APBN. Kalau Rp 700 triliun, itu kan berbahaya," kata mantan Ketua Umum Partai Golkar ini.

Baca juga : Kemenperin: Kenaikan Harga BBM Jadi Momentum Beralih Ke Mobil Listrik

Sementara itu, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan, pemerintah telah mengkalkulasi semua komponen pembentukan harga BBM, dan dampak yang ditimbulkan akibat kenaikan terserbut. Moeldoko menjamin, subsidi yang diberikan saat ini tidak tepat sasaran.

Berdasarkan data BPS, lebih dari 70 persen subsidi BBM justru dinikmati masyarakat mampu, yakni pemilik mobil-mobil pribadi. Karena itu, Pemerintah tengah membuat keseimbangan baru, terutama dengan beban APBN yang sangat berat.

Moeldoko juga memastikan, Jokowi selalu mendengarkan pendapat dan kritik dari masyarakat. Terkait kenaikan BBM misalnya. Presiden beserta sejumlah menteri terkait terus melakukan pertimbangan yang sangat matang.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.