Dark/Light Mode

Yuk Gunakan PLTS, Hemat Energi dan Ramah Lingkungan

Minggu, 28 Juli 2019 12:57 WIB
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan dalam acara kampanye Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap di komplek Monumen Nasional Jakarta, Minggu (28/7). (Foto: Humas ESDM)
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan dalam acara kampanye Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap di komplek Monumen Nasional Jakarta, Minggu (28/7). (Foto: Humas ESDM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyerukan badan usaha dan masyarakat mampu, untuk mulai memanfaatkan atap bangunan dan gedung yang mereka miliki, dengan memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) roof top (atap).

Jonan menegaskan, menggunakan PLTS bukan hanya sekadar untuk menghemat biaya tenaga listrik, tetapi juga menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan. Sebab, sumber energinya lebih ramah lingkungan.

"Saya kira, kampanye PLTS Satu Juta Atap ini bagus sekali. Acara ini merupakan bagian dari usaha kita memperoleh energi untuk kehidupan, dengan sumber energi yang lebih bersih," kata Jonan, dalam acara Kampanye Penggunaan Listrik Surya , Minggu (28/7).

Baca juga : Ketua KPSN: Semua Calon Ketum PSSI Hebat dan Berpengalaman

"Kalau kita bikin PLTS, ini juga akan menghemat tagihan listrik. Kan listriknya impor ekspor dengan PLN," sambungnya.

Jonan menegaskan, masyarakat mestinya jangan hanya berpikir mendapatkan energi yang lebih hemat. Tetapi juga berpikir bagaimana mendapatkan sumber energi yang lebih ramah lingkungan.

Untuk itu, Jonan menyarankan agar badan usaha dan industri mulai memanfaatkan atap bangunan dan gedung yang mereka miliki, dengan memasang PLTS di atasnya.

Baca juga : Resmikan PLTGU Di Pasuruan, Jonan: Ini Proyek Campur Sari Yang Rapi dan Ramah Lingkungan

"Badan usaha dan industri diimbau untuk memanfaatkan atap gedung-gedung yang mereka miliki, kan itu penampang nya besar sekali. Istana Merdeka sudah memasang 260 kWp atau 260.000 Watt, Kantor Kementerian ESDM sudah memasang 160 kWp, rumah pribadi saya juga sudah terpasang sebesar 15,4 kWp," tutur Jonan.

Kepada para pemerintah daerah, Jonan juga meminta kontribusinya untuk peningkatan pemanfaatan PLTS atap ini. Antara lain dengan mengeluarkan kebijakan atau peraturan daerah, yang mendukung pemanfaatan PLTS.

"Pemerintah daerah bisa keluarkan aturan, apabila ada pengajuan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang di atas lahan 200 m2 itu wajib memasang PLTS Atap. Misalnya, 60 persen dari kapasitas listriknya berlangganan dengan PLN. Kalau kebijakan ini bisa dilakukan, saya kira bisa jalan," jelas Jonan.

Baca juga : Jonan Minta PLN Kerek Penggunaan Bahan Bakar Ramah Lingkungan

Pengembangan dan pengoptimalan pemanfaatan PLTS dengan memanfaatan ruang terbuka, termasuk atap, juga dapat dilakukan bekerja sama dengan pengembang-pengembang perumahan. Yakni, dengan membangun rumah baru yang sudah terinstalasi PLTS Atap di masing-masing atap rumahnya.

"Provider PLTS juga bekerja sama dengan REI, misalnya jika membangun rumah baru bisa memasang PLTS pada atapnya. Karena harganya masih belum terlalu murah, sebaiknya juga bekerja sama dengan perbankan. Jadi satu KPR-nya," saran Jonan.

Pengembangan dan pemanfaatan PLTS ini merupakan bagian dari komitmen untuk meningkatkan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) yang lebih ramah lingkungan, dalam bauran energi nasional sebesar 23 persen pada tahun 2025. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.