Dark/Light Mode

Erick Yakin, RI Bisa Jadi Ekonomi Keempat Terbesar Dunia, Ini 4 Kuncinya...

Kamis, 27 Oktober 2022 13:30 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir, saat menghadiri Diklatda Badan Pengurus Daerah (BPD) HIPMI Jaya di Jakarta, Kamis (27/10). (Foto: Istimewa)
Menteri BUMN Erick Thohir, saat menghadiri Diklatda Badan Pengurus Daerah (BPD) HIPMI Jaya di Jakarta, Kamis (27/10). (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Indonesia juga merupakan produsen minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) atau minyak kelapa sawit mentah terbesar dunia, dengan kapasitas produksi mencapai 46 juta ton per tahun.

Erick menyebut, kelapa sawit memiliki produk turunan yang sangat banyak hingga 80 produk seperti minyak goreng, kosmetik, bahan campuran makanan, hingga energi nabati.

"Hilirisasi SDA juga mendukung transformasi dan inovasi eco-lifestyle, untuk menjadikan Indonesia sebagai tempat tinggal yang lebih baik di masa depan," ucap Erick.

Erick yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) mengatakan, BUMN telah memiliki sejumlah terobosan dalam hilirasi SDA.

Mulai dari pengembangan ekosistem electric vehicle atau kendaraan listrik, pembangunan fasilitas smelter alumina dengan kapasitas produksi mencapai 1 juta ton alumina per tahun, gasifikasi batu bara menjadi gas DME dengan kapasitas produksi sebanyak 1,4 juta ton per tahun.

Serta pembangunan fasilitas smelter tembaga, dengan kapasitas produksi mencapai 550 ribu ton katoda tembaga per tahun.

Faktor kedua adalah ekonomi digital, yang memiliki potensi pertumbuhan hingga Rp 4.531 triliun pada 2030, atau menjadi yang terbesar di Asia Tenggara.

Baca juga : PM Shtayyeh Ngarep RI Terus Dukung Palestina

Erick menilai, pertumbuhan ini delapan kali dari cepat pertumbuhan PDB Indonesia.

Keyakinan Erick juga didukung dengan peningkatan perusahaan rintisan atau startup, yang tumbuh 11 persen setiap tahunnya.

"Jumlah startup kita sekarang mencapai 2.321 startup atau terbesar keenam di dunia. BUMN sangat concern dengan mendorong para startup lokal," sambung dia.

BUMN telah melakukan sejumlah inisiasi strategis dalam membangun ekosistem digital dan mendukung startup lokal, mulai dari Indonesia Digital Tribe (IDT), BUMN StartupDay, hingga Merah Putih Fund (MPF).

BUMN, lanjut Erick juga memiliki Mandiri Capital Indonesia, MDI Ventures, BRI Ventures, Telkomsel Mitra Inovasi dan BNI Ventures yang hingga saat ini telah berinvestasi untuk sekitar 230 startup.

Erick mengatakan, sektor pangan menjadi faktor ketiga yang menjadi fondasi utama ekonomi Indonesia.

Dia menyebut, hingga kini, industri pertanian dan perikanan masih belum optimal. Meski memiliki potensi yang amat besar.

Baca juga : Dubes Heri Yakinkan Pebisnis Jepang Stabilitas Ekonomi RI Kuat

BUMN pun mencoba mendorong optimalisasi kedua sektor ini, dengan sejumlah program inisiatif seperti Makmur.

Erick mengatakan, program ekosistem pertanian yang terintegrasi saat ini (per September 2022) telah berhasil menjangkau 163.761 petani, dengan realisasi lahan mencapai 254.817 hektare.

"Program Makmur ini terbukti mampu meningkatkan produktivitas pertanian. Contohnya, produktivitas padi naik 36 persen, tebu naik 17 persen, dan jagung hingga 38 persen," terang Erick.

Tak hanya produktivitas, Erick menyebut Program Makmur juga memberikan peningkatan kesejahteraan bagi para petani.

Erick mengatakan, keuntungan yang didapat petani padi, tebu, jagung saat ini mengalami kenaikan signifikan sebesar 47 persen hingga 50 persen.

Dia bilang, BUMN juga melakukan revitalisasi industri gula nasional untuk ketahanan pangan dan energi.

Soal ini, PTPN dan Pertamina telah bersinergi dengan target dalam memanfaatkan tebu sebagai campuran (BBM) atau bioethanol.

Baca juga : Inggris Jajaki Hadirkan Universitas Kelas Dunia Di Jabar

Kerja sama ini ditargetkan mampu menghasilkan 1,2 juta kiloliter bioethanol pada 2030.

Faktor keempat adalah pariwisata dan ekonomi kreatif. Erick ingin, BUMN fokus dalam menggarap sektor pariwisata domestik, yang diproyeksikan akan terus menggeliat pasca pandemi.

Begitu pula dengan sektor ekonomi kreatif, yang juga memiliki potensi besar dalam menopang perekonomian Indonesia. Mulai dari kuliner, olahraga, musik, film, dan fashion.

BUMN, telah melakukan sejumlah terobosan dengan menjadikan Sarinah sebagai ekosistem bisnis unggulan, untuk industri kreatif dan merek lokal.

Selain itu, Erick juga menyediakan Pos Bloc sebagai wadah creative hub yang inklusif bagi industri kreatif dan UMKM.

Dia menegaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sedang pesat-pesatnya, mungkin tidak terulang dua kali. Karena itu, generasi muda yang penuh energi dengan ide baru, harus mengambil momentum ini untuk berkarya dan berinovasi.

"Jadilah bagian yang mengantarkan Indonesia menjadi maju, makmur, dan mendunia," tandas Erick. â– 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.