Dark/Light Mode

Menperin Minta Panasonic Kebut Produksi 10 Juta Unit AC

Selasa, 30 Juli 2019 14:48 WIB
Menperin Airlangga Hartarto bersama Presiden Komisaris Panasonic Manufacturing Indonesia Rachmat Gobel meninjau pabrik AC di Pabrik Panasonic, Jalan Raya Bogor, Selasa (30/7). (Foto: Aditya Nugroho/Rakyat Merdeka).
Menperin Airlangga Hartarto bersama Presiden Komisaris Panasonic Manufacturing Indonesia Rachmat Gobel meninjau pabrik AC di Pabrik Panasonic, Jalan Raya Bogor, Selasa (30/7). (Foto: Aditya Nugroho/Rakyat Merdeka).

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengapresiasi Panasonic yang sudah berhasil produksi AC sampai 5 juta unit. Airlangga mendorong Panasonic untuk meningkatkan kapasitas produksinya.

“Kita dorong Panasonic bisa produksi 10 juta unit dalam 10 tahun. 20 tahun kelamaan,” ujarnya Produksi Perdana AC 2PK & 2.5 PK serta Peringatan Pencapaian Produksi AC ke-5 juta set di Jakarta, Selasa (30/7).

Airlangga optimis, target itu bisa tercapai. Sebab, banyaknya jumlah penduduk Indonesia. Ditambah, Indonesia akan mengalami bonus demografi dan adanya masalah kualias udara. “Ini akan mendorong permintaan AC,” ujarnya. 

Baca juga : Panasonic Produksi 5 Juta AC

Dia mengapresiasi, Panasonic yang merelokasi produksi AC dari Malaysia ke Indonesia. Menurut dia, dengan adanya trade war AS dan China memberikan potensi produsen elektronik dunia merelokasi pabriknya ke Indonesia. Kenapa Indonesia yang dipilih? Karena dalam 20 tahun terakhir menjadi negara dengan demoktasi cukup stabil. 

Menurut dia, geliat investasi sektor elektronik terus naik. Ini menunjukkan optimisme dari pelaku industri yang melihat Indonesia adalah basis produksi dan pasar yang sangat strategis. Ini tidak terlepas dari upaya pemerintah yang semakin menciptakan iklim investasi yang kondusif melalui pemberian kemudahan izin usaha serta fasilitasi insentif fiskal dan nonfiskal.

“Melalui penambahan kapasitas produksi ini, kami mendorong PMI terus memberikan kontribusi bisnis yang signifikan untuk kawasan ASEAN,” ungkapnya. 

Baca juga : Juventus Vs Inter Milan, Pemanasan Sebelum Seri A

Perluasan lini produksi AC di Indonesia ini adalah hasil relokasi pabrik Panasonic yang sebelumnya beroperasi di Malaysia. Di samping itu, investasi tersebut merupakan upaya nyata dari kelompok Panasonic Gobel untuk terus meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN), yang saat ini telah mencapai sekitar 40 persen untuk produk AC. Selanjutnya juga mengurangi impor produk jadi AC, yang diperkirakan dapat menekan nilai impor produk serupa hingga Rp300 miliar per tahun.

“Kami pun mengapresiasi terhadap optimalisasi penggunaan komponen lokal bagi setiap lini produksi Panasonic, sehingga tingkat kandungan dalam negeri produknya diharapkan dapat di atas 40% dan dapat memberdayakan produsen komponen lokal,” paparnya.

Airlangga berharap, ke depannya, PMI dapat memanfaatkan teknologi terkini untuk terus melakukan inovasi. Langkah ini bakal mampu meningkatkan daya saing produk nasional di kancah global, yang sejalan dengan implementasi program prioritas Making Indonesia 4.0.

Baca juga : Mantap, Lapangan Migas Pertamina Banyak Yang Lampaui Target Produksi

“Berdasarkan roadmap Making Indonesia 4.0, industri elektronika merupakan satu dari lima sektor manufaktur yang akan menjadi lighthouse dalam penerapan industri 4.0,” ujarnya. Maka itu, strategi pengembangan yang diakselerasi untuk meningkatkan daya saing industrinya, antara lain mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku atau komponen impor. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.