Dark/Light Mode

Kementan Mantapkan Model Korporasi Petani Cabe

Kamis, 18 Juli 2019 21:16 WIB
Menteri Pertanian Amran Sulaiman (Foto: Humas Kementan)
Menteri Pertanian Amran Sulaiman (Foto: Humas Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan terobosan untuk memajukan pertanian Indonesia. Tidak hanya kebijakan dan teknologi, peningkatan kualitas SDM pertanian juga tak luput dari perubahan ini. Menteri Pertanian Amran Sulaiman menegaskan bahwa pertanian harus lebih maju dan modern. 

"Jangan lagi berpikir bahwa petani di Indonesia itu ortodok dan konvensional. Petani itu sekarang harus cerdas, berpikiran maju, dan modern. Ini tantangan di era digitalisasi global," kata Amran.

Kasubdit Aneka Cabe, Ditjen Hortikultura, Kementan, Mardiyah Hayati, menyebut model korporasi sebagai salah satu cara jitu mengkonsolidasikan kelembagaan petani cabe. "Sesuai dengan arahan langsung Presiden, kita korporasikan kelompok-kelompok tani kecil agar skala usahanya lebih kuat dan meningkat. Pengembangan kawasan cabai berbasis korporasi akan memudahkan transfer teknologi, pengelolaan organisasi, akses pembiayaan, peningkatan kapasitas SDM hingga konsolidasi pemasarannya," kata Mardiyah saat bertemu perwakilan kelompok tani cabe dari beberapa kecamatan, di Cianjur, Jawa Barat, Kamis (18/7).

Baca juga : KLHK Kembangkan Sistem Informasi untuk Pulihkan Ekosistem Gambut

"Saat ini kita fokus pada peningkatan kualitas dan kapasitas SDM petani cabe melalui pengembangan kawasan korporasi supaya pengembangan cabai lebih maju dan terarah. Termasuk ini bagian dari upaya menata sistem produksi cabai. Kita ingin petani tumbuh itu juga keatas, bukan hanya kesamping. Cianjur jadi pilot project-nya," paparnya.

Untuk mendukung kawasan cabe berbasis korporasi di Cianjur, Ditjen Hortikultura menyerahkan bantuan APBN berupa benih cabe, pupuk dan mulsa plastik kepada 24 kelompok tani. Menurut Mardiyah, bantuan tersebut sifatnya sebagai pengungkit supaya petani cabai Cianjur semangat menanam dan bisa menjaga produksi cabai stabil sepanjang tahun.

Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian, Perkebunan, Pangan, dan Hortikultura Kabupaten Cianjur, Uvien Supriatna Hasan, menyatakan kesiapan daerahnya sebagai pilot project korporasi petani cabe. "Petani cabe di Cianjur sangat siap melaksanakan Program Korporasi dari Kementan. Sudah saatnya petani juga eksis di era digitalisasi nanti. Jadi semua serba tertata, terstruktur dan modern. Pada intinya, sebenarnya itu memang keinginan petani cabai disini. Mudah-mudahan program ini akan berkesinambungan dan terus meluas, supaya petani cabai kita bisa lebih maju dan sejahtera," kata Hasan optimistis.

Baca juga : Kementan Prioritaskan Program Pengembangan SDM

Di tempat yang sama, peneliti senior dari Balai Besar Pengkajian Pengembangan Teknologi Pertanian, Lira Mailena, menjelaskan mengenai pentingnya penguatan kelembagaan petani melalui model korporasi. "Sudah tidak jamannya petani kerja sendiri. Mereka harus bergabung dalam kelembagaan yang dikelola secara profesional supaya mampu berdaya saing. Salah satunya melalui kelembagaan koperasi petani. Koperasi bisa menjadi model pelembagaan dalam sistem korporasi usahatani," jelasnya.

Para petani yang tergabung dalam Gapoktan Mujagi menyambut baik upaya Kementan mengkonsolidasikan kelompoktani cabai di wilayah Cianjur ke dalam wadah lembaga koperasi. Ridwan, tokoh petani cabai yang didaulat sebagai ketua koperasi cabai Cianjur mengapresiasi inisiatif Kementan membangun model korporasi di daerahnya. 

"Ya, kalau petani mau untung harus mau berkelompok seperti sholat berjamaah, pahalanya lebih banyak dibanding solat sendiri. Silakan bergabung dalam koperasi Maju Berkah Mandiri yang dirintis Kementan. Petani insya Allah akan lebih sejahtera," kata Ridwan meyakinkan. [KAL]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.