Dark/Light Mode

FKPPI Produksi Film 'Anak Kolong', Bamsoet Dukung Penuh

Jumat, 4 November 2022 14:52 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (tengah) menerima pengurus FKPPI yang akan memproduksi film Anak Kolong, di Jakarta, Jumat (4/11). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (tengah) menerima pengurus FKPPI yang akan memproduksi film Anak Kolong, di Jakarta, Jumat (4/11). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan TNI Polri (FKPPI) melalui PIM Pictures dan Garasi Film akan memproduksi film 'Anak Kolong'. Berbagai tokoh perfilman akan terlibat di dalamnya, antara lain Rudy Salim sebagai produser, yang juga pernah memproduseri berbagai film bersama Raffi Ahmad.

Selain itu, ada juga Agustinus Sitorus yang juga akan menjadi produser, beliau sangat berpengalaman sebagai produser di berbagai film nasional seperti 'Filosofi Kopi', dan 'Love For Sale'. "Sebagai sutradara, dipercayakan kepada Ivan Bandhito yang punya pengalaman panjang sebagai sutradara," ucap Ketua MPR sekaligus Wakil Ketua Umum FKPPI Bambang Soesatyo, usai menerima pengurus FKPPI yang akan memproduksi film 'Anak Kolong', di Jakarta, Jumat (4/11).

Pengurus FKPPI yang hadir antara lain, Mohammad Sholahuddin, Bambang Dirgantoro, Agustinus Sitorus, Bambang Mukti Nugroho, Hendra, Hery Haryanto Azumi, dan Aji Prabowo.

Baca juga : Teja Paku Alam Dukung Penundaan Liga 1

Bamsoet, sapaan akrab Bambang, menjelaskan, penulis skenario film 'Anak Kolong' dipercayakan kepada Armantono. Sejak 1990 hingga sekarang, Armantono telah menulis berbagai skenario film cerita maupun drama televisi, antara lain 'Virgin' (2004) dan 'Hafalan Shalat Delisa' (2011). Armantono juga menulis skenario film Malaysia yaitu 'Lagenda Budak Setan' (2011) dan 'Ombak Rindu' (2012) yang diadaptasi dari novel dengan judul yang sama.

Menurut Bamsoet, film 'Anak Kolong' menceritakan pesan moral, perjuangan hidup, hingga pentingnya menjaga pluralisme dalam kebangsaan. Ada lima karakter tokoh yang terdapat di dalam film 'Anak Kolong', dengan latar belakang berbeda.

"Tokoh utamanya, Arya, merupakan anak seorang prajurit AD dengan kehidupan yang serba pas-pasan. Ia mempunyai 2 orang adik yang tinggal di salah satu asrama dengan ukuran yang serba pas-pasan juga. Arya mendapat didikan disiplin dari ayahnya yang merupakan seorang prajurit, hingga akhirnya ia berhasil menyelesaikan lulusan akademi militer dengan predikat terbaik," jelas Bamsoet.

Baca juga : KPK Panggil Anak Dan Istri Lukas Enembe

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, 'Anak Kolong' merupakan sebutan dalam bahasa sehari-hari untuk anak tentara atau anak yang besar di asrama tentara. Istilah ini telah dipakai sejak masa penjajahan Belanda di Indonesia. Asal usul istilah ini berasal dari keadaan tangsi anggota KNIL yang sangat memprihatinkan.

"Tentara yang berkeluarga ditempatkan pada asrama dengan ukuran kecil dan berhimpitan. Karena kecilnya ruangan, seringkali tidak cukup untuk ditempati lebih dari satu tempat tidur. Akibatnya anak-anak terpaksa tidur di bagian bawah dipan atau kolong. Dari sinilah muncul istilah tersebut. Karena itu kehadiran film ini sangat penting, dan pasti akan mendapatkan sambutan meriah, khususnya dari keluarga besar TNI-Polri dan juga anak-anak kolong," pungkas Bamsoet.■

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.