Dark/Light Mode

10 Intellectual Property Karya Anak Bangsa Dipamerkan di Shanghai

Selasa, 30 Juli 2019 23:54 WIB
Stand Indonesia dalam pada gelaran Licensing Expo China 2019, di Shanghai, 24-26 Juli 2019. (Foto: Humas Bekraf)
Stand Indonesia dalam pada gelaran Licensing Expo China 2019, di Shanghai, 24-26 Juli 2019. (Foto: Humas Bekraf)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sepuluh Intellectual Property (IP) karya anak bangsa dipamerkan pada gelaran Licensing Expo China 2019, di Shanghai, 24-26 Juli 2019. Keberangkatan ini merupakan bagian dari fasilitasi Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) melalui program KATAPEL.

Mereka yang berangkat berasal dari lima IP terpilih pada program KATAPEL batch 1 yaitu Hey Blo!, Komik Ga Jelas, Tahilalats, Garudayana dan Educa Studio, serta lima lainnya yakni Mintchan, Gugug!, Ghfosty’s Comic, Manguni Squad dan Satria Dewa Gatotkaca. Ajang ini merupakan kesempatan bagi mereka untuk bertemu dengan para Brand Owners, Potential Investors, dan juga License Buyers. 

Baca juga : Taspen Perkuat Layanan Kesehatan Bagi ASN Dan Pensiunan

Pada hari pertama, seluruh peserta yang terlibat berkesempatan untuk mengikut matchmaking yang mempertemukan kreator IP, brand owners dan berbagai pihak. Para peserta Indonesia juga mendapatkan kesempatan untuk mempresentasikan IP mereka. Selain mengikut gelaran Licensing Expo China 2019, sepuluh jenama kebangsaan Indonesia ini juga sempat mampir ke kantor Moonton, perusahaan pembuat game Mobile Legend, untuk melihat potensi kerjasama yang bisa dijalin.

Deputi Pemasaran Bekraf, Joshua Simanjuntak, menuturkan bahwa karya kreatif yang mengangkat berbagai kearifan lokal harus bisa dikemas sehingga bisa lebih jauh dinikmati secara global.

Baca juga : Inilah Bayi Pertama Hasil Cangkok Rahim di AS

“Kami ingin IP karya anak bangsa bisa berkembang seluas dan sejauh mungkin, sehingga kelak ekonomi kreatif menjadi salah satu penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional. Semoga kelak, berbagai jenama buatan anak bangsa bisa dinikmati dalam skala yang lebih luas, seperti misalnya game, film animasi, sehingga IP kita bisa bukan hanya tuan rumah di negeri sendiri namun juga salah satu pemain utama di level Asia Tenggara, bahkan Asia. Potensi kita masih sangat besar," katanya dalam keterangan yang diterima redaksi, Selasa (30/7).

Kehadiran sepuluh jenama Indonesia di pameran Licensing Expo China ini, lanjut  Joshua, adalah upaya untuk mulai menata jalan ke pasar global bagi karya IP Indonesia. "Acara ini mendorong kita untuk membuat kegiatan serupa yang dapat memajukan Indonesia menjadi market hub regional untuk karya IP. Menduniakan IP lokal sejalan dengan core dari ekonomi kreatif Indonesia yang berbasis IP. Melalui penjualan license Indonesia akan mendapat devisa masuk berupa royalti. Ini mungkin bukan hal yang baru tetapi merupakan hal yang harus didorong pertumbuhannya,” jelasnya.

Baca juga : Resmi Ditutup, Pendaftaran Capim KPK Tak Akan Diperpanjang

Untuk memilih 10 IP ini, sejak 2018, Direkorat Pengembangan Pasar Dalam Negeri Deputi Pemasaran Bekraf telah dua kali menggelar program KATAPEL. Program ini tidak hanya menjaring peserta terbaik namun juga memberi pembekalan kepada para pelaku kreatif untuk komersialisasi Kekayaan Intelektual/IP. [SAR

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :