Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dialog B20: Digitalization Task Force Rumuskan 4 Rekomendasi

Senin, 14 November 2022 11:28 WIB
Chair B20 Digitalization Task Force yang juga menjabat Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah memaparkan Digitalization Task Force outcome berupa policy recommendations pada parallel session B20 Summit 2022.
Chair B20 Digitalization Task Force yang juga menjabat Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah memaparkan Digitalization Task Force outcome berupa policy recommendations pada parallel session B20 Summit 2022.

RM.id  Rakyat Merdeka - Tahun 2022 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi seluruh sektor industri di dunia yang masih bekerja keras untuk pulih kembali dari pandemi Covid-19 sepanjang tahun ini. Salah satu faktor yang mendorong percepatan pemulihan pasca pandemi Covid-19 adalah digitalisasi. 

Bersamaan dengan perhelatan forum dialog B20 yang telah melaksanakan puncak konferensi pada hari ini (13/11), Chair B20 Digitalization Task Force sekaligus Direktur Utama  PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, Ririek Adriansyah memaparkan bagaimana teknologi digital mengambil peran yang inovatif, inklusif, dan menciptakan pertumbuhan yang kolaboratif.

Forum B20 khususnya Digitalization Task Force yang terdiri dari co-chairs dan members B20 dan bekerja sama dengan knowledge partner telah merumuskan Policy Recommendations dari berbagai perspektif untuk dapat menjembatani kesenjangan digital.

Dalam 15 tahun terakhir, ekonomi digital telah tumbuh 2,5 kali lebih cepat dari PDB Global. Berdasarkan data yang diperoleh dari Bank Dunia, pada tahun 2023 mendatang menunjukan sebanyak hampir satu miliar orang baru terhubung dengan internet secara global, yang berarti penetrasi internet global mencapai 66%.

Baca juga : Djumala BPIP: Absennya Putin Tak Kurangi Makna G20 Indonesia

Populasi digital yang bertumbuh kian masif juga semakin mempercepat akselerasi ekonomi digital  begitu pula dengan peluang digital yang semakin luas untuk dapat dieksplorasi. 

Menurut data yang diperoleh dari Microsoft Manufacturing Report (2019), dari sisi infrastruktur digital diproyeksi adanya senilai $19,5 triliun potential value unlocked yang diperoleh dari pengembangan big data, AI, dan IoT di seluruh dunia. 

"Digitalisasi juga membawa dampak positif bagi lingkungan. World Economic Forum memperkirakan bahwa digitalisasi berpotensi mengurangi emisi karbon sebanyak 15%, dengan terus bertransformasi, digital dapat mendatangkan nilai positif tidak hanya bagi masyarakat namun juga untuk lingkungan yang berkelanjutan," ujar Ririek dalam keterangannya, Senin (14/11).

Selain itu, lanjut Ririek, kesenjangan digital masih merupakan masalah yang nyata dan semakin berkembang sekarang ini. Ekosistem ekonomi digital yang inklusif belum dapat dirasakan dengan setara oleh masyarakat. Oleh karena itu, B20 Digitalization Task Force mengidentifikasi 4 hambatan utama yang menjadi faktor terhambatnya digitalisasi yang merata. 

Baca juga : B20 Finance & Infrastructure Task Force Akan Sampaikan Rekomendasi Kebijakan

Faktor pertama adalah tingkat kesiapan yang berbeda sehingga menghambat kemampuan negara dan bisnis untuk memanfaatkan digitalisasi sebagai pendorong utama pembangunan ekonomi nasional. Selanjutnya, adalah tantangan penyediaan infrastruktur dan literasi digital pada tiap kawasan, dukungan yang tidak memadai untuk digitalisasi UMKM, serta isu keamanan siber dan hak dasar di era digital. 

"Sebagai upaya untuk mengatasi tantangan ini, B20 Digitalization Task Force merumuskan empat poin policy recommendations yang relevan, tepat sasaran, dan dapat ditindaklanjuti," terangnya.

Poin pertama adalah mendorong pemerataan konektivitas secara universal, bertujuan untuk menjembatani kesenjangan digital dengan mengatasi hambatan akses untuk berpartisipasi dalam ekonomi digital dan layanan pemerintah. Kedua adalah membangun pondasi bagi ekonomi digital yang berkelanjutan dan tangguh.

Chair B20 Digitalization Task Force sekaligus Direktur Utama  Telkom Ririek Adriansyah pada paparannya menjelaskan bahwa, “Saat ini, ekonomi digital setara dengan 15,5% dari PDB global. Diperkirakan 70% dari nilai yang diciptakan dalam perekonomian pada dekade berikutnya akan bergantung pada infrastruktur digital yang mendukung bisnis berbasis digital. 

Baca juga : Tanoe Dan Mahfud Saling Adu Kuat

"Sangat penting untuk mempercepat pengembangan dan adopsi infrastruktur digital   untuk membuka pertumbuhan dan membantu dalam membangun ketahanan di seluruh negara,” kata Ririek.

Policy recommendation ketiga adalah menanamkan pola pikir dan literasi digital bagi setiap individu maupun pelaku UMKM sehingga dapat beradaptasi dengan baik mengikuti arus perkembangan ekonomi digital. Poin terakhir adalah memperkuat keamanan siber untuk memberikan perlindungan terbaik bagi pengalaman pengguna. 

Untuk dapat menyelesaikan permasalahan tersebut, Telkom sebagai tulang punggung digitalisasi di Indonesia melakukan beragam upaya melalui penguatan kapabilitas 3 pilar bisnisnya, yakni infrastruktur digital, platform digital, serta layanan digital. Sehingga kedepannya hal ini menjadi lebih dari sekadar daftar rekomendasi, namun dapat menciptakan dampak nyata bagi masyarakat.

“Sangat menarik untuk melihat bagaimana digitalisasi mendorong ekonomi ke depan. B20 Indonesia 2022 memberi kita kesempatan untuk merefleksikan tanggung jawab kita. Digitalisasi membuka peluang baru bagi banyak orang. Dengan digitalisasi, Saya yakin akan ada hari esok yang lebih baik,” tutup Ririek.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.