Dark/Light Mode

Perlu Implementasi G20 Digital Innovation Network Untuk Pemulihan Ekonomi

Senin, 5 September 2022 16:16 WIB
Perlu Implementasi G20 Digital Innovation Network Untuk Pemulihan Ekonomi

RM.id  Rakyat Merdeka - Sampai saat ini seluruh dunia masih berupaya keras memulihkan kondisi ekonomi nasional pasca hantaman pandemi Covid-19.

Gelaran G20 Digital Innovation Network (DIN) di Bali diharapkan memberikan kontribusi untuk pemulihan ekonomi nasional hingga internasional.

G20 Digital Innovation Network yang berlangsung di Nusa Dua, Badung, Bali, pada 2-4 September 2022 diharapkan menjadi ruang untuk menumbuhkan berbagai inovasi di sektor digital yang dapat menyelesaikan berbagai persoalan nasional hingga global.

Baca juga : BEM RI Minta Subsidi BBM Dialihkan Untuk Kebutuhan Warga Miskin

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI Johnny G. Plate mengatakan, G20 Digital Innovation Network itu mempertemukan ratusan perwakilan dari perusahaan teknologi rintisan (startup), modal ventura, pemerintah, dan perusahaan-perusahaan ternama di negara anggota G20. Acara digelar dalam berbagai forum diskusi, dan pertemuan bisnis.

“Pelaksanaan acara G20 Digital Innovation Network merupakan ikhtiar dari presidensi (kepemimpinan) G20 Indonesia untuk mendorong terciptanya kerja sama antara pelaku industri yang dapat menghasilkan inovasi guna mendukung pemulihan pascapandemi Covid-19 secara global,” kata Johhny di BICC Nusa Dua, Badung, Bali, dikutip Senin (5/9).

Ia mengatakan, kegiatan G20 Digital Innovation Network fokus melibatkan perusahaan teknologi rintisan (startup) dari lima sektor prioritas, yaitu kesehatan, keuangan inklusif, energi bersih dan terbarukan, rantai pasok barang, serta pendidikan dan teknologi.

Baca juga : Literasi Digital Jadi Benteng Pertahanan Hadapi Bahaya Arus Informasi

Dari lima sektor itu, startup sektor kesehatan dan energi terbarukan mendominasi keikutsertaan G20 Digital Innovation Network di Bali minggu ini.

“(G20 DIN) menjadi melting point bagi pelaku industri beberapa negara, serta membuka peluang dan momentum bisnis untuk berjejaring dan berkolaborasi. Jadi ini perjumpaan antara startup, modal ventura, dan industri-industri terkemuka G20,” kata Menkominfo.

Johnny menyebut, ada lebih dari 400 peserta dari berbagai negara yang hadir secara langsung di kegiatan G20 DIN.

Baca juga : Perluas Akses Digital Perpustakaan Untuk Wujudkan Manusia Unggul

Ada juga lebih dari 200 peserta yang mengikuti rangkaian secara virtual. Ia menyampaikan rata-rata startup yang hadir ada pada tahap pendanaan SeriA atau yang valuasinya sekitar 15 juta dolar AS sampai dengan 20 juta dolar AS.

“Modal ventura yang turut terlibat juga memiliki struktur portofolio yang kuat di negaranya masing-masing untuk mendukung pendanaan startup secara lintas negara,” kata Johnny. ■ 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.