Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dampingi Pertemuan Bilateral Presiden Jokowi Dengan UE, Turki Dan Australia Di KTT G20 Bali

Mendag Zulkifli Hasan Perkuat Kerja Sama Dengan India

Senin, 14 November 2022 17:38 WIB
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melakukan pertemuan dengan Direktur Jenderal  Konfederasi Industri India (The Confederation of Indian Industry/CII) Candrajeet Banarje, di Bali. (Foto: Humas Kemendag)
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melakukan pertemuan dengan Direktur Jenderal Konfederasi Industri India (The Confederation of Indian Industry/CII) Candrajeet Banarje, di Bali. (Foto: Humas Kemendag)

RM.id  Rakyat Merdeka - Di sela-sela pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melakukan pertemuan dengan Direktur Jenderal Konfederasi Industri India (The Confederation of Indian Industry/CII) Candrajeet Banarje Senin (14/11).

Pertemuan membahas penguatan kerja sama perdagangan kedua negara. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut kegiatan misi dagang yang laksanakan pada Agustus lalu.

"Kita akan melakukan kunjungan ke India untuk merumuskan peningkatan kerja sama antara kedua negara. Indonesia juga tengah membentuk tim guna membahas area kerja sama tersebut," ujar Mendag Zulkifli Hasan.

Mendag Zulkifli Hasan juga mengungkapkan,ikut mendampingi pertemuan bilateral Presiden Jokowi dengan EU, Turkey, dan Australia.

Kementerian Perdagangan akan melakukan diskusi lebih intensif dengan pihak CII di Jakarta untuk mempersiapkan kunjungan ke India.

"Kami akan membawa pelaku usaha Indonesia ke India dan mengadakan pertemuan secara B2B dengan pelaku usaha India. Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan perdagangan kedua negara," imbuhnya.

Baca juga : Bertemu Presiden Komisi Eropa, Jokowi Perkuat Kerja Sama Ekonomi Indo-Pasifik

Sebelumnya, saat misi dagang Mendag Zulkifli Hasan ke India pada Agustus lalu, CII menyampaikan dukungannya agar kedua negara mengadakan sebuah perjanjian perdagangan bilateral untuk meningkatkan perdagangan dan investasi.

Baik melalui perundingan PTA, maupun Review Perjanjian Perdagangan Barang ASEAN-India (AITIGA).

CII juga menyampaikan dukungannya pada keketuaan Indonesia dalam G20 tahun ini dan ingin bersinergi lebih erat untuk keberlanjutan Keketuaan G20 India 2023.

Selain itu, sejalan dengan Indonesia, Tim B20 India tengah mempersiapkan beberapa fokus isu terkait ketahanan ekonomi melalui rantai nilai global, energi terbarukan, dan perubahan iklim.

Pada pertemuan di India tersebut, perwakilan pelaku usaha India juga mengungkapkan ketertarikan untuk sektor investasi Indonesia di bidang infrastruktur untuk pelabuhan, bandara, dan darat; proyek pengembangan Ibu Kota Negara (IKN); serta proyek pengembangan informasi dan teknologi (artificial intelligence).

Selain itu, India sedang mengembangkan National Solar Mission dan mengajak Indonesia turut berpartisipasi dalam transfer teknologi dan keahlian.

Baca juga : Jokowi Dorong Peningkatan Kerja Sama Uni Eropa-Indonesia

CII adalah organisasi asosiasi bisnis industri terbesar di India yang bertujuan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan industri.

Organisasi ini didirikan pada 1895 dan telah memiliki lebih dari 8.300 anggota terdaftar yang terdiri atas usaha, kecil, dan menengah (UKM), dan perusahaan multinasional, serta menaungi lebih dari 200.000 perusahaan dari sekitar 250 badan industri sektoral nasional dan regional.

CII bekerja sama dengan Pemerintah India dalam isu-isu kebijakan untuk meningkatkan efisiensi, daya saing, dan peluang bisnis untuk industri India melalui berbagai layanan dan hubungan global strategis.

Saat ini, CII memiliki 66 kantor, termasuk 11 kantor perwakilan di Indonesia, Australia, Bahrain, Tiongkok, Mesir, Prancis, Jerman, Singapura, Inggris, Afrika Selatan, dan Amerika Serikat.

Selain itu, organisasi ini memiliki kemitraan institusional dengan 344 organisasi mitra di 129 negara.

Pada periode Januari-September 2022, perdagangan Indonesia dan India mencapai 25,5 miliar dolar AS, naik 60,3 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca juga : Jokowi: Saya Tunggu Di KTT G20 Bali Bulan Depan

Pada periode tersebut, ekspor Indonesia ke India tercatat sebesar 17,9 miliar dolar AS. Sedangkan impor Indonesia dari India tercatat sebesar 7,5 miliar dolar AS. Dengan demikian, Indonesia mengalami surplus neraca dagang dengan India sebesar miliar dolar AS.

Sementara pada 2021, total perdagangan kedua negara tercatat sebesar 20,9 miliar dolar AS. Ekspor Indonesia ke India tercatat sebesar 13,2 miliar dolar AS. Sedangkan impor Indonesia dari India tercatat sebesar 7,6 miliar dolar AS. Sehingga, Indonesia surplus neraca perdagangan sebesar 5,6 miliar dolar AS.

Pada 2021, India merupakan negara dengan peringkat ke-4 sebagai tujuan ekspor dan peringkat ke-9 sebagai asal impor bagi Indonesia.

Ekspor utama Indonesia ke India di antaranya batu bara, minyak kelapa sawit, paduan fero, asam lemak monokarboksilat, serta bijih tembaga dan konsentratnya.

Sementara impor utama Indonesia dari India di antaranya produk setengah jadi dari besi, gula tebu atau gula bit, kacang tanah, daging lembu, beku, serta logam paduan fero.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.