Dark/Light Mode

Jangan Berhenti Di Event G20

Ayo Gencarkan Terus Pake Kendaraan Listrik

Sabtu, 26 November 2022 07:30 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Antara).
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Antara).

 Sebelumnya 
Apalagi transportasi menggunakan kendaraan listrik bisa mengatasi krisis energi dan mendukung udara bersih di masa mendatang.

Serta bisa menghemat konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM). Karenanya, Pemerintah bisa mendorong penggunaan kendaraan listrik di daerah-daerah yang kesulitan mendapatkan penyaluran BBM.

“Sebab kalau impor BBM sudah di atas 50 persen, sudah pasti akan mengganggu keuangan negara,” ingat Djoko.

Baca juga : Tangkal Krisis Pangan, Kementan Diminta Optimalkan Produktivitas Petani

Ia mengapresiasi Indonesia Investment Authority (INA), lembaga sovereign wealth fund Indonesia, yang fokus membangun rantai nilai dari hulu hingga hilir, bagi kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV).

Hal ini terlihat dengan telah dilakukannya kesepakatan antara INA dengan Contemporary Amperex Technology Co., Limited (CATL) dan CMB International Corporation Limited (CMBI) di momen konferensi B20 di Bali, pada Senin (14/11).

Di kesempatan itu, Menteri BUMN Erick Thohir menilai, perkembangan industri kendaraan bermotor listrik Indonesia, semakin baik.

Baca juga : Pabrik DFSK Siap Produksi Kendaraan Listrik

Pasalnya, nota kesepahaman yang ditandatangani itu terkait Green Fund sekitar 2 miliar dolar Amerika Serikat (AS), atau sekitar Rp 29,6 triliun.

“Green Fund ini akan menjadi platform khusus untuk menangkap peluang investasi dalam ekosistem EV yang sedang berkembang,” katanya, melalui siaran pers, Rabu (16/11).

Menurutnya, platform ini difokuskan untuk membangun rantai nilai dari hulu hingga hilir bagi EV. Terutama di Indonesia sebagai bentuk dukungan keberlanjutan dan komitmen Indonesia dalam mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

Baca juga : Dibocorin Bahlil, Foxconn Groundbreaking Proyek Kendaraan Listrik Tahun Depan

Terlebih Indonesia memiliki posisi strategis untuk menjadi pemain utama dalam rantai pasok EV global, mengingat seperempat dari cadangan nikel dunia ada di Indonesia. Di mana nikel merupakan bahan utama dalam produksi baterai.

“Indonesia perlu mendorong percepatan transisi ini. Salah satunya, dengan membangun pabrik baterai kendaraan listrik yang bahan baku utamanya nikel,” kata dia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.