Dark/Light Mode

Jangan Berhenti Di Event G20

Ayo Gencarkan Terus Pake Kendaraan Listrik

Sabtu, 26 November 2022 07:30 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Antara).
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Antara).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kampanye penggunaan mobil listrik mesti terus digaungkan agar target mengurangi emisi, tercapai. Jangan sampai euforia-nya berhenti seiring berakhirnya Presidensi G20.

Saran tersebut disampaikan Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI (Masyarakat Transportasi Indonesia) Pusat, Djoko Setijowarno. Menurutnya, kendaraan listrik merupakan transportasi masa depan.

“Euforia penggunaan kendaraan listrik, jangan hanya heboh di KTT G20, lalu setelah selesai malah berhenti. Justru harus dilanjutkan. Apalagi, ada BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang bisa men-support itu,” ujar Djoko kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Tangkal Krisis Pangan, Kementan Diminta Optimalkan Produktivitas Petani

Dukungan yang dilakukan BUMN, kata Djoko, salah satunya terlihat pada kendaraan bus listrik buatan PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA, dengan operator Perum Damri yang bertugas mengantar para delegasi tamu negara, panitia dan pekerja untuk menuju tempat pertemuan dan penginapan di kawasan Nusa Dua, Bali.

Selain itu, PT INKA berkolaborasi dengan karoseri seperti Piala Mas dan Tentrem. Lalu, bekerja sama dengan perguruan tinggi seperti ITS (Institur Teknik Sepuluh November), Unair (Universitas Airlangga), UGM (Universitas Gajah Mada) dan ISI (Institut Seni Indonesia) Denpasar.

“Kolaborasi dalam menciptakan bus listrik ini, tentu memacu penggunaan produk dalam negeri. Sekaligus membantu produktivitas bus buatan PT INKA,” katanya.

Baca juga : Pabrik DFSK Siap Produksi Kendaraan Listrik

Kerja sama antar pihak lainnya, lanjutnya, sangat dinantikan. Begitu juga, upaya yang dilakukan Pemerintah kini mulai menunjukkan kinerja positif, khususnya pada perkembangan ekosistem kendaraan listrik.

Meski diakuinya, penggunaan kendaraan listrik masih menghadapi sejumlah kendala. Misalnya, masih terbatasnya penyediaan infrastruktur Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), terutama untuk perjalanan jarak jauh.

“Untuk sementara waktu kendaraan listrik hanya bisa untuk mobilitas perkotaan. Itu pun harus sudah siap dulu penyediaan SPKLU di sejumlah tempat yang strategis,” katanya.

Baca juga : Dibocorin Bahlil, Foxconn Groundbreaking Proyek Kendaraan Listrik Tahun Depan

Djoko berharap, program kendaraan listrik ini tidak bernasib seperti program penggunaan Bahan Bakar Gas (BBG). Program BBG gagal karena minimnya SPBG (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas).

“Semoga hal yang sama jangan sampai terulang. Makanya, infrastruktur kendaraan listrik harus diperbanyak lagi di kota-kota lainnya. Dan segera benahi layanan transportasi umum, dengan menggunakan bus listrik produksi dalam negeri,” imbaunya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.