Dark/Light Mode

Alasan PLN: Butuh Waktu 8 Jam untuk Hasilkan Uap di PLTU

Senin, 5 Agustus 2019 12:50 WIB
Suasana saat Presiden Jokowi mengunjungi Kantor Pusat PLN, Senin (5/8). (Foto: Istimewa)
Suasana saat Presiden Jokowi mengunjungi Kantor Pusat PLN, Senin (5/8). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - PLN beralasan bahwa lambatnya penanganan atas pemadaman listrik wilayah Jabodetabek, Jawa Barat, hingga Jawa Tengah merupakan dampak dari karakteristik pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

"Kalau tenaga uap itu, butuh waktu lama untuk mulai lagi kalau sudah dingin karena mati. Paling tidak butuh 8 jam untuk bisa hasilkan uapnya," kata Plt Dirut PLN, Sripeni Inten, di hadapan Presiden Jokowi, di Gedung PLN Pusat, Jakarta, Senin (5/8) seperti dikutip antaranews.com.

Baca juga : Inilah Bayi Pertama Hasil Cangkok Rahim di AS

Sripeni menjelaskan, PLTU Suralaya sempat tidak aktif akibat lepasnya pasokan listrik. Hal tersebut sebabkan proses cold start atau memanaskan lagi mesin dengan waktu lama. Sedangkan PLTU Suralaya, harus mengirimkan pasokan sebesar 2.800 MW untuk kawasan Jawa Barat dan Banten.

Ia menjelaskan sore kemarin, baru unit tiga yang mendapat pasokan listrik dan dapat difungsikan. PLN menargetkan hari ini, Senin, akan dapat tersalurkan semua transmisi listrik pada malam hari.

Baca juga : Polisi Sita Barang Bukti untuk Aksi 22 Mei

"Kami upayakan malam ini semua dapat tersalurkan semua, kami sedang memangkas waktu untuk lebih cepat," kata Sripeni.

Presiden Jokowi meminta PLN segera membenahi gangguan aliran listrik dan memiliki kalkulasi yang benar. Agar pemadaman listrik tidak terulang lagi dan tidak merugikan masyarakat.

Baca juga : Pelindo III Puas, Sejumlah Pelabuhan Makin Ramai

"Saya minta tidak terulang lagi. Itu saja," kata Presiden setelah menerima penjelasan Sripeni. Presiden mendatangi Kantor Lusat PLN untuk mengetahui langsung penyebab padamnya listrik di sebagian Jawa Minggu (4/8). [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.