Dark/Light Mode

Tangkal Krisis 2023

Erick: BUMN Siap Jadi Pembeli Siaga Bahan Pokok

Selasa, 6 Desember 2022 19:41 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir (Foto: Instagram)
Menteri BUMN Erick Thohir (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kondisi rantai pasok dunia, diperkirakan masih terganggu pada tahun depan. Karena itu, salah satu kunci agar bisa bertahan, Indonesia harus mampu menjaga kondisi supply chain atau rantai pasok pangan nasional.

Dalam mengamankan rantai pasok bahan pangan tersebut, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) siap menjaga ketahanan pangan nasional tersebut.

Hal tersebut disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir, usai Rapat Kabinet di Jakarta, Selasa (6/12).

Erick menyampaikan, BUMN siap untuk menjadi pembeli siaga (offtaker) bahan-bahan keputuhan pokok pada tahun depan. Asalkan, disertai dengan penugasan yang jelas dari pemerintah terhadap BUMN pelaksana fungsi offtaker.

Baca juga : Erick Pastikan, Harga Bahan Pokok Tetap Terjangkau Rakyat

Penugasan tersebut diperlukan, agar para pemimpin di BUMN pelaksana offtaker tak ragu dan khawatir, atas dugaan pelanggaran yang dituduhkan kepada mereka.

"Bulog dapat menjadi stabilisator (harga). Ketika dia mengambil barang (bahan makanan pokok) dan harus dikeluarkan, malah tidak bisa keluar. Karena harga pada saat pembelian, lebih tinggi dibanding saat dikeluarkan. Ini dikhawatirkan menjadi kerugian negara. Padahal, konsepnya berbeda," papar Erick.

Menurutnya, mekanisme pelaksanaan fungsi offtaker harus diatur agar terdapat dana besar. Dana itu disimpan di Perhimpunan Bank - bank Milik Negara (Himbara) dengan bunga murah.

Dengan dana itulah, BUMN pelaksana fungsi offtaker menyerap bahan pangan pokok dari petani, kapan pun, baik pada saat harga naik atau turun.

Baca juga : Eber Ramal Neymar Jr Jadi Pemain Terbaik

“Nanti, Bulog bisa menjadi pembeli bahan pangan pokok dari petani yang diputuskan pemerintah. Misalnya padi, jagung, tebu dan lain-lain. Ini yang menjadi bagian dari upaya mengamankan rantai pasok pangan. Ini penting, karena kondisi rantai pasok dunia masih terganggu di tahun depan,” jelas Erick.

Peran BUMN terhadap ketahanan pangan merupakan bentuk antisipasi untuk menekan harga pangan.

Tingginya potensi inflasi pada tahun depan, dapat disebabkan oleh dua sumber, yaitu tingginya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan melonjaknya harga pangan.

Karena itu, menurut Erick, BUMN harus membantu kementerian lain, untuk mengintervensi kebutuhan pangan yang naik turun. Namun, dengan penugasan yang jelas. Mana penugasan yang berorientasi pasar, dan mana yang bukan pasar.

Baca juga : Kiper Bali United Idolakan Penjaga Gawang Meksiko

"Salah satu mekanisme yang didorong adalah bagaimana menaruh dana besar di Himbara dengan bunga rendah. ID Food dapat ditugaskan sebagai market, dan Bulog sebagai stabilisator,” tutur Erick. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.