Dark/Light Mode

Dari Resesi Global Sampai Kebijakan ODOL

Ketum KADIN Ingatkan Tantangan Yang Bayangi Pelaku Usaha Tahun Depan

Kamis, 29 Desember 2022 23:04 WIB
Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid. (Foto: KADIN Indonesia)
Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid. (Foto: KADIN Indonesia)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Arsjad Rasjid mengingatkan, resesi ekonomi global yang dikhawatirkan akan terjadi tahun depan, dapat berimbas pada industri padat karya yang berorientasi ekspor. Seperti, produk tekstil, alas kaki dan pakaian.

Resesi dikhawatirkan akan menyebabkan turunnya permintaan ekspor dari negara-negara yang selama ini menjadi tujuan ekspor andalan.

Sementara itu, untuk menghadapi gejolak ekonomi fundamental akibat kenaikan agresif suku bunga dari negara-negara maju, Indonesia juga ikut menaikan suku bunga acuan menjadi 5,5 persen.

Kenaikan tersebut bakal diikuti dengan kenaikan suku bunga riil, yang berdampak pada penyaluran kredit.

Baca juga : Menteri Teten Janji Bangun 250 SPBU Nelayan di Tahun Depan

“Hal ini bakal membebani pengusaha di tengah kenaikan upah minimum yang baru saja ditetapkan. Dampak lanjutannya adalah para pengusaha bakal akan menahan laju ekspansi dan produksi, apalagi bagi sektor-sektor yang kena dampak langsung penurunan ekspor,” ujar Arsjad Rasjid, dalam siaran persnya, Kamis (29/12).

Beberapa regulasi baru juga turut menjadi perhatian KADIN. Di antaranya adalah pengenaan cukai produk plastik, minuman berpemanis dalam kemasan, serta kebijakan Zero Over Dimension and Overload (ODOL).

Arsjad Rasjid menyebut pihaknya memahami, sampah dari kemasan plastik merupakan ancaman serius untuk lingkungan, dan minuman berpemanis berkontribusi terhadap penyakit diabetes yang merupakan salah satu silent killer terbesar di Indonesia.

Namun kebijakan tersebut harus mempertimbangkan dengan matang daya saing usaha, mengingat alternatif kemasan ramah lingkungan dan kesadaran konsumen terhadap ancaman kemasan plastik terhadap lingkungan masih rendah.

Baca juga : Ingat Ya, Jangan Langsung Percaya Tawaran Investasi

Arsjad Rasjid khawatir, konsumen tidak mau membeli dengan harga yang lebih mahal apabila menggunakan kemasan ramah lingkungan. Sementara pelaku usaha tentu saja akan menaikkan harga dari ongkos produksi yang naik.

Selain itu, kebijakan ODOL yang akan diberlakukan pemerintah pada tahun depan juga akan mendorong kenaikan harga barang.

Pasalnya, pelaku industri masih mengandalkan kendaraan-kendaraan tersebut untuk mobilisasi barang secara lebih efisien.

Biaya logistik dari distribusi barang, otomatis akan naik dan berpengaruh pada harga-harga di pasaran.

Baca juga : Erick Thohir Jadikan Momentum Pernikahan Kaesang-Erina Ajang Bumikan Adat Nusantara

“Mengingat tahun depan ada ancaman resesi ekonomi global dan pemerintah harus tetap menjaga inflasi dan daya beli, regulasi baru tersebut tentu saja akan memberikan dampak pada harga-harga barang, daya beli, dan inflasi. Perlu akan langkah bersama untuk mengatasi lonjakan harga yang berpengaruh pada fundamental ekonomi dalam negeri,” ingat Arsjad. 

Arsjad menegaskan, KADIN Indonesia sebagai rumah semua pelaku usaha dan mitra pemerintah, terus berharap agar ekonomi nasional tetap bertumbuh tahun depan sesuai prediksi.

Ancaman resesi ekonomi global harus disikapi bersama-sama dengan langkah konstruktif, sehingga baik pemerintah, pelaku usaha, maupun masyarakat tidak terbebani. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.