Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Tahun Ini, Pertumbuhan Ekonomi Kudu Dijaga Dengan Mendorong Investasi
Rabu, 4 Januari 2023 06:18 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pakar ekonomi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mendukung pemerintah menaikkan angka realisasi investasi. Pemerintah juga harus mampu membuat investor asing masuk dan membuka usaha di Indonesia. Hal itu dilakukan untuk menerjemahkan optimisme pada kondisi perekonomian Indonesia di tengah gejolak global.
"Saya kira untuk tetap mempertahankan pertumbuhan ekonomi, mau tidak mau bagaimana meningkatkan investasi," tegas Fahmy, Selasa (3/1).
Menurut Fahmy, struktur ekonomi Indonesia masih cukup kuat menjalani tahun 2023, meski diprediksi punya banyak tantangan. Ekonomi Indonesia akan dihadapkan pada ekonomi dunia yang masih berkutat dengan proyeksi pelambatan ekonomi, ancaman krisis pangan dan energi, hingga resesi global.
"Pertumbuhan ekonomi, misalnya, tahun depan diperkirakan 5,2 persen, inflasi di bawah dobel digit. Artinya, dengan modal seperti sekarang, saya masih yakin dan optimistis prospek ekonomi Indonesia akan sangat bagus," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengungkapkan optimismenya pada kondisi perekonomian Indonesia, begitu juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Baca juga : Politik Mencemaskan, Ekonomi Mendebarkan
“Mari kita sambut tahun 2023 dengan penuh rasa syukur, semangat dan optimisme untuk menjadi individu dan komunitas bangsa yang lebih baik, sejahtera, bersatu dan harmoni, serta lebih maju dan berkah,” kata Airlangga.
Tapi, lanjut Fahmy pemerintah juga perlu memberikan insentif fiskal agar menarik investor. Investasi yang bisa dijadikan pilihan adalah hilirisasi tambang.
"Saya kira yang diawali Jokowi dengan melarang ekspor nikel, bauksit, ini kan butuh hilirisasi. Itu yang harus menjadi fokus, agar kebijakan Jokowi melarang ekspor bisa ditindaklanjuti untuk menambah nilai tambah," ungkapnya.
Selain itu, investasi juga mampu membuka banyak lapangan kerja. Hal itu akan sangat membantu ekonomi masyarakat.
Menurut Fahmy, lapangan pekerjaan bisa dibuka dalam jumlah yang besar jika ada pabrik-pabrik yang beroperasi di Indonesia. Maka perlu ada fiskal insentif agar mereka tertarik investasi di Indonesia.
Baca juga : Sistem Pemilu Jangan Melenceng Dari Pancasila
Jaga Daya Beli
Direktur Eksekutif CELIOS Bhima Yudhistira mengatakan, pertumbuhan ekonomi tahun depan berada di angka 4,5 persen. Ketangguhan ekonomi dalam negeri diuji, khususnya konsumsi masyarakat, inflasi dan iklim investasi di tahun politik 2023-2024.
Menurutnya, masyarakat akan fokus dulu pemenuhan kebutuhan pokok, apalagi ada ancaman resesi global. Kinerja ekspor pun terpengaruh perlambatan di 3 kawasan utama yakni Eropa, AS dan China.
“Realisasi investasi di tahun politik cenderung penuh tantangan, terutama yang berasal dari ketidakpastian kebijakan,” kata Bhima, Selasa (3/1).
Nah, agar Indonesia tidak terseret resesi global, Bhima menyarankan beberapa hal yang bisa dilakukan.
Baca juga : Ini Tips Ganjar Biar Ekonomi RI Nggak Kena Ancaman Resesi 2023
“Relaksasi pajak khususnya PPN dari 10 persen diturunkan ke 7-8 persen untuk jaga tingkat konsumsi rumah tangga dan omzet pelaku usaha, khususnya ritel yang mulai pulih,” jelas Bhima.
Kemudian, bansos maupun subsidi terus dilanjutkan, khususnya bagi masyarakat terdampak.
Selanjutnya, memberikan subsidi transportasi publik dan penambahan armada besar-besaran, agar masyarakat yang terbebani kenaikan harga BBM bisa beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi publik.
Bhima menyarankan juga, jelang bulan Ramadhan tahun ini, pemerintah harus cepat mengantisipasi harga barang.
Selain itu, memutus mata rantai pasokan pangan yang terlalu panjang, sekaligus menambah alokasi subsidi pupuk untuk mencegah volatilitas harga pangan.■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya