Dark/Light Mode

Di Tengah Krisis Global

Ekonom Yakin Tren Positif Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Terus Berlanjut

Rabu, 14 Desember 2022 12:13 WIB
Presiden Jokowi. (Foto: Ist)
Presiden Jokowi. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Eksekutif Center for Research on Ethics Economics and Democracy (CREED) Yoseph Billie Dosiwoda mengatakan, warga Indonesia patut bersyukur dengan kerja keras Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menjaga ekonomi nasional.

Berkat kerja keras Jokowi, ekonomi Indonesia terus membaik dan tidak terpengaruh dengan kondisi ekonomi global saat ini.

Padahal, kondisi ekonomi global akhir-akhir ini sangat berbahaya akibat dari pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya usai. Serta, diperparah dengan terjadinya perang Rusia-Ukraina.

Saat ini, kata Yoseph Billie, banyak negara sedang menghadapi tantangan hebat, mulai dari inflasi yang tak terkendali, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), hingga potensi terjadinya krisis utang.

Baca juga : Di Tengah Tekanan Global, Laba Perta Life Melonjak 71,04 Persen

“Di sini kita patut untuk bersyukur dan sedikit berbangga, karena di kala ekonomi negara lain sedang dalam tekanan hebat, ekonomi kita justru tumbuh terus dari awal tahun,” Yoseph Billie saat dihubungi, Rabu (14/12).

Menurut Yoseph, ada beberapa indikator ekonomi Indonesia yang menunjukkan hal positif, seperti konsumsi menguat, ekspor meningkat, neraca perdagangan konsisten surplus, credit rating terjaga, investasi juga tumbuh.

Bahkan, APBN Indonesia telah mencatatkan surplus sembilan bulan berturut-turut. Menariknya, diproyeksi ekonomi Indonesia akan tumbuh sebesar 5,3 persen dan 5,2 persen pada 2023 mendatang.

Namun, kenaikan suku bunga yang agresif, inflasi yang cukup tinggi, dan gelombang PHK membuat pemerintah harus waspada.

Baca juga : Ketahanan Ekonomi Indonesia Jadi Daya Tarik Bagi Investor

Terlebih, Indonesia akan menjalankan Pemilu 2024, di mana biasanya dapat menimbulkan getaran dalam kehidupan sosio-ekonomi masyarakat.

“Menarik untuk terus kita amati bagaimana pemerintah akan bereaksi terhadap gejolak ketidakpastian ekonomi yang akan terjadi ke depan. Kita sebagai masyarakat harus optimis namun tetap waspada,” tuturnya.

Dikatakan Yoseph, melihat positifnya indikator ekonomi Indonesia, dirinya meyakini untuk saat ini pemerintah maupun masyarakat tidak perlu khawatir dengan ancaman krisis ekonomi tahun depan.

Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) sudah bekerja sangat baik dan dirinya harap tren positif ini terus dijaga agar ekonomi Indonesia tetap bertumbuh, bukan sekadar survive.

Baca juga : Di Tengah Kompleksitas Tantangan Global, Siapa Capres Ideal?

Yoseph bilang, Indonesia memiliki pondasi kuat di ekspor dan konsumsi dalam negeri. Pemerintah, juga sedang menyusun berbagai kerangka kebijakan agar ekonomi kita dapat lebih berdikari.

"Terkait inflasi, meski kini tergolong cukup tinggi namun masih terhitung lebih baik daripada banyak negara lain. Inflasi Indonesia pada tahun depan diproyeksikan akan kembali ke sasaran 3 plus minus 1 persen dengan inflasi inti kembali ke bawah 4 persen pada semester I 2023,” ungkapnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.