Dark/Light Mode

Tekan Harga Kedelai

Zulhas Siapkan Jurus Intervensi Khusus

Senin, 9 Januari 2023 09:00 WIB
Menteri Perda­gangan (Mendag) Zulkifli Hasan meninjau harga dan stok barang kebutuhan pokok (bapok) di Pasar Pasir Gintung, Bandar Lampung,  Sabtu (7/1). (Foto: Dok. Kemendag).
Menteri Perda­gangan (Mendag) Zulkifli Hasan meninjau harga dan stok barang kebutuhan pokok (bapok) di Pasar Pasir Gintung, Bandar Lampung, Sabtu (7/1). (Foto: Dok. Kemendag).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Perdagangan (Kemendag) berjanji melaku­kan intervensi khusus untuk menurunkan harga kedelai di pasaran. Bahkan, Menteri Perda­gangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) menyatakan siap turun langsung ke lapangan jika harga tak kunjung turun.

Zulhas mengakui, harga ke­delai di pasaran masih tinggi, meski Pemerintah sudah menu­gaskan Bulog untuk impor.

“Ini jadi salah satu perhatian kami. Untuk mengatasi tingginya harga, kami akan melakukan intervensi khusus pekan depan,” kata Zulhas saat meninjau Pasar Pasir Gintung, di Bandar Lampung, Sabtu (7/1).

Baca juga : Sekjen Rekat: Hadapi Ketidakpastian 2023, Indonesia Punya Modal Kuat

Untuk persiapan, lanjut dia, Kemendag akan melakukan rapat lagi di awal pekan ini. Dalam rapat nanti, akan ditelu­rusi penyebab tingginya harga kedelai di pasar.

“Kalau di lapangan ada kesu­litan yang menyebabkan harga terus tinggi, akan kita datangi langsung dan tanya kesulitan di mana,” kata Zulhas.

Untuk diketahui, saat ini harga kedelai di pasaran berkisar Rp 13 ribu - Rp 14 ribu per kilogram (kg). Kondisi ini membuat pengrajin tahu dan tempe menjerit.

Baca juga : Soal Beras Dan Pangan, Mendag Zulhas Bicara Stimulus Atasi Masalahnya

Zulhas mengatakan, Perum Bulog telah ditugaskan untuk mengimpor kedelai sebanyak 350 ribu ton dari Amerika Serikat (AS). Kedelai impor ini, akan dibeli dengan harga Rp 11.000-Rp 12.000 per kg. Dan akan dijual dengan harga Rp 10.000-Rp 11.000 per kg untuk menekan harga di tingkat kon­sumen.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini berharap, dengan adanya upaya Pemerin­tah tersebut dapat segera menu­runkan harga kedelai.

Sebelumnya, Ketua Pengawas Pusat Koperasi Produsen Tempe Tahu (Puskopti) Jakarta Han­doko Mulyo mengungkapkan, perajin tahu dan tempe harus putar otak untuk menyiasati ting­ginya harga bahan baku.

Baca juga : Lolos Karena Keringat Kader, Garuda Tepis Intervensi KPU

“Kami siasati dengan mengecilkan ukuran. Kalau kita naikan harga jual, khawatir pelanggan kabur,” kata Handoko kepada Rakyat Merdeka.

Pengrajin tahu dan tempe ber­harap, harga kedelai bisa segera turun agar mereka tidak kesu­litan berjualan akibat mahalnya harga bahan baku.

“Kalau kedelainya mahal, tahu dan tempe harganya ikut naik. Dan, masyarakat akhirnya nggak mau beli,” ujar Handoko. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.