Dark/Light Mode

Teken Kerja Sama Dengan FGV Holdings

PTPN III Perkuat Daya Saing Bisnis Kelapa Sawit Indonesia Dan Malaysia

Senin, 9 Januari 2023 19:22 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) menjalin kerja sama dengan FGV Holdings Berhard (FGV), perusahaan BUMN Malaysia yang juga salah satu produsen sawit terbesar di dunia dan commercial arm dari Federal Land Development Authority (FELDA).

Kerja sama kedua belah pihak dilakukan dengan membentuk kemitraan strategis. Di antaranya meliputi sektor hulu dan hilir komoditi non kelapa sawit, sektor hilir komoditi kelapa sawit, dan sektor hulu komoditi kelapa sawit di wilayah perbatasan Indonesia dan Malaysia.

Kemudian, sektor ketahanan pangan nasional, pasar internasional, dan peningkatan kapabilitas SDM, serta transfer teknologi.

Penandatanganan kesepakatan kerja sama tersebut, dilakukan oleh Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III Mohammad Abdul Ghani bersama Group Chief Executive Officer (Senior Management FGV) Dato’ Mohd Nazrul Izam Mansor di sela kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim di Jakarta, pada Minggu (8/1).

Baca juga : Relawan Klaim Dukungan Terhadap Ganjar Di Seluruh Indonesia Kian Masif

"Ini adalah salah satu upaya kita untuk semakin menguatkan bisnis sawit Indonesia di tingkat global. Serta peningkatan kemampuan SDM dan teknologi di bidang agroindustri kedua belah pihak, dan tidak kalah penting adalah menjadi sebagian dari program ketahanan pangan di negara masing-masing," kata Ghani.

Ia berharap, Memorandum of Collaboration (MoC) ini dapat meningkatkan tata kelola industri kelapa sawit yang berkelanjutan bagi kedua perusahaan.

Di mana, PTPN merupakan perusahaan perkebunan yang memiliki komitmen sangat kuat dalam menerapkan konsep bisnis yang berorientasi pada ESG (Environmental, Social and Corporate Governance).

Semakin baiknya kepedulian terhadap lingkungan, sertifikasi yang berorientasi pada sustainability, berdampak juga pada peningkatan harga produk PTPN yang dihasilkan.

Baca juga : Insentif Kendaraan Listrik Bisa Selamatkan Indonesia dari Jerat Defisit Migas

"Seiring dengan komitmen yang sangat kuat terhadap ESG, tahun ini kami menergetkan seluruh kebun dan pabrik PTPN mendapatkan sertifikat berkelanjutan berstandar internasional, yakni RSPO (Roundtable Sustainable Palm Oil)," tambah Ghani.

Kata Ghani, MoC tersebut berlaku selama satu tahun. Artinya, dalam kurun waktu satu tahun tersebut masing-masing pihak akan menyusun kelayakan obyek kerja sama di bidang yang telah disepakati dalam MOC untuk ditingkatkan kedalam perjanjian kerja sama yang lebih definitif.

Kerja sama ini berpotensi memperkuat posisi Indonesia dan Malaysia untuk dapat berperan sebagai market-maker dalam bisnis sawit di dunia karena keduanya akan menguasai 88 persen dari produksi CPO dunia dan 32 persen dari produksi edible oil dunia.

FGV mengelola lahan produksi lebih dari 439,725 Ha dan memiliki lebih dari 45 ribu pekerja serta telah listed di Bursa Malaysia sejak tahun 2012 yang menjadi IPO terbesar ketiga dunia pada saat itu yang mencapai RM 10,4 miliar.

Baca juga : Perkuat Kapabilitas Pemimpin, Kalbe Kerja Sama Dengan Monash University Indonesia

Kegiatan usaha yang menjadi Core business FGV diantaranya kelapa sawit (hulu dan hilir), karet (hulu), bio-renewable energy, bisnis gula, dan logistic (transportasi, tangki minyak nabati dan liquid terminal) yang tersebar di banyak negara di benua Amerika, Eropa, hingga Asia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.