Dark/Light Mode

SKK Migas: Hulu Migas Not A Sunset Industry

Kamis, 19 Januari 2023 17:47 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Industri hulu migas masih memegang peranan strategis dan sangat penting dalam perekonomian nasional. Karena itu, penting bagi para pelaku industri hulu migas untuk menegaskan bahwa industri ini tetap bersinar.

"Kita buktikan dengan inisiatif-inisiatif yang akan kita lakukan pada 2023. Salah satunya, inisiatif dari para pimpinan Human Resources (HR) Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk melakukan rekrutmen bersama, mengambil lulusan-lulusan terbaik universitas di Indonesia untuk bergabung di industri hulu migas," ujar Kepala Divisi Sumber Daya Manusia SKK Migas, Hudi Suryodipuro, saat menutup hajatan Forum Leadership Hulu Migas 2023, di AYANA Resort, Jimbaran-Bali, Rabu (18/1).

Penegasan bahwa hulu migas tetap industri yang bersinar, menurut Hudi, perlu ditegaskan antara lain lewat semangat untuk mengubah pola pikir (mindset) dari business as usual menjadi business not as usual.

Baca juga : Lampaui Target, Investasi Hulu Migas 2022 Melesat 113 Persen

"Semangat itu masih harus ditambah dengan pola pikir lead to win, di mana output-nya adalah bagaimana kita bisa menang di kemudian hari," ujar Hudi, di depan 100-an peserta yang mayoritas adalah pimpinan HR di sejumlah KKKS.

Poin kedua yang menjadi catatan dari penyelenggaraan forum leadership ini, lanjut Hudi Suryodipuro, adalah kesiapan dari para pelaku industri hulu migas untuk mengimplementasikan kepemimpinan transformasional.

"Setelah kita mempelajari pola-pola leadership dan beragam tantangan ke depan, yang paling penting para leader yang hadir di forum ini adalah mencetak leader-leader baru di perusahaan masing-masing. Ini pesan yang sangat powerful," lanjut Hudi.

Baca juga : Kartu Prakerja Mampu Sesuaikan Lulusan Pendidikan Dengan Kebutuhan Industri

Poin ketiga adalah memperkuat kualitas sumber daya manusia hulu migas dengan fokus di berbagai kompetensi. Utamanya, meningkatkan dua kompetensi dasar seorang leader, yakni planning & monitoring dan problem solving & decision making.

"Kalau seorang pemimpin tidak berani mengambil keputusan, itu celaka," tegas Hudi.

Selanjutnya, poin keempat, mengharapkan agar alumni forum leadership angkatan pertama ini menjadi the first batch dari kader-kader pimpinan industri hulu migas untuk menyambung komunikasi dan berjejaring (networking).

Baca juga : Bos SKK Migas: Industri Minyak Dan Gas Belum Masuki Era Sunset, Masih Cerah

Di antaranya, untuk saling bertukar informasi dan pengetahuan terkait isu-isu aktual dalam industri hulu migas.

Terakhir, lanjut Hudi, yakni pentingnya memperkuat sinergi dan kolaborasi. Hal itu tidak lepas dari kondisi faktual di mana saat ini kita berada di era kolaborasi di semua aspek industri hulu migas.

"Kolaborasi bukan hanya terkait isu-isu teknis, tapi juga isu non-teknis. Ini sebenarnya sudah industri hulu migas lakukan cukup lama, tapi tidak terekspose dengan baik dan benar. Jadi, ini saatnya kita bersinergi lebih baik lagi," tegas Hudi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.