Dark/Light Mode

John Riady: Artificial Inteligence Penting Untuk Industri Kesehatan

Kamis, 19 Januari 2023 19:25 WIB
Presiden Komisaris PT Siloam International Hospitals Tbk John Riady/Istimewa
Presiden Komisaris PT Siloam International Hospitals Tbk John Riady/Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Artificial Inteligence (AI) merupakan keniscayaan bagi industri kesehatan nasional.

“Banyak upaya pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Inteligence untuk memainkan peran lebih penting di industri kesehatan,” kata Presiden Komisaris PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) John Riady di sela pertemuan World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, dalam rilisnya, Kamis (19/1).

Pertemuan itu bertema The Future of Health: Unlocking the Power of Data the Improve Urban Health. Menurut John, para pemimpin dan pebisnis tingkat dunia menyoroti tentang pentingnya pegumpulan dan pengolahan data kesehatan masyarakat.

Basis data dan penggunaan teknologi digital semakin penting untuk mengatasi persoalan riil dunia kesehatan.

Saat ini, kata John, dunia kesehatan di Indonesia harus menghadapi berbagai kekurangan. Mulai dari jumlah dokter spesialis, jumlah ketersediaan ranjang, hingga pemerataan kualitas dan kuantitas layanan kesehatan.

Sebagai salah satu upaya, SILO terus memperkuat jaringan dan jangkauan layanan kesehatan. Saat ini saja, SILO memiliki jaringan 40 rumah sakit di 27 provinsi. “Kami terus berupaya memperluasnya,” kata John.

Baca juga : Pesan Natal Menteri Siti : Kita Bangkit Dan Berkarya Untuk Indonesia Maju

Selain itu, dalam rangka mengatasi berbagai kesenjangan masyarakat mengakses layanan kesehatan, SILO menjadi pionir layanan digital kesehatan atau telehelath yang langsung digawangi rumah sakit.

Melalui MySiloam, memungkinkan pasien SILO membuat janji dengan dokternya, baik itu konsultasi offline atau online melalui aplikasi.

Dengan memanfaatkan gawai, para pasien dan dokter juga dapat mengakses catatan rekam medis sehingga proses penanganan dapat berkesinambungan.

MySiloam merupakan jembatan antara pasien dengan layanan rumah sakit, sekaligus memenuhi kebutuhan kesehatan jarak jauh yang terhubung dengan 1.000 dokter.

Karena itu, John berkomitmen, SILO akan terus mendorong pemanfaatan teknologi digital hingga AI yang bakal memperkuat sistem dan layanan kesehatan di Tanah Air.

Terlebih lagi, SILO tidak sekadar berorientasi pada healthcare, secara holistik meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Pada akhirnya, pendataan sekaligus analisa yang menggunakan berbagai teknologi menjadi penting.

Baca juga : John Riady: Tahun Ini Momentum Perluas Penerapan ESG Bagi Dunia Usaha

“Layanan preventif itu sangat penting bagi kami. Tidak sekadar sehat, melainkan harus wellness. Penanganan tiap orang bisa berbeda, juga pencegahannya. Untuk menjalankan sistem kesehatan seperti itu, basis data sangat penting,” tukas John.

Wakil Presiden SILO Caroline Riady yang didapuk menjadi salah satu pembicara mengatakan, penggunaan teknologi informasi, khususnya AI, memainkan peran dan strategi serta langkah antisipasi ledakan masalah kesehatan masyarakat.

Caroline bilang, pandemi Covid-19 telah memberikan banyak pelajaran dan ujian bagi sistem kesehatan global maupun nasional.

Pandemi telah mendera selama tiga tahun. Hal itu telah menunjukkan pentingnya basis data kesehatan, mulai dari pemetaan penyakit kronis, hingga upaya pelacakan dan pencegahan penularan.

“Pada akhirnya teknologi AI berguna bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat. Ini selayaknya selaras dengan visi dunia kesehatan yang seharusnya menawarkan strategi proaktif,” kata Caroline.

Dia mencontohkan, penggunaan AI bagi dunia kesehatan telah dimulai oleh Novartis Pharmaceutical dari Jerman.

Baca juga : Kemenag Buka Sertifikasi Halal Gratis 1 Juta Untuk UMKM, Ini Syaratnya

Menurut Caroline, program Novartis yang menggandeng Microsoft telah menerapkan teknologi AI dalam pencegahan dan pemetaan penyakit jantung di New York, Amerika Serikat.

Melalui data yang diolah AI, Pemerintah dan rumah sakit bisa mendiagnosa secara cepat kerentanan penyakit jantung masyarakat.

AI secara personal juga bisa memberikan berbagai saran dan pencegahan kepada para pasien yang kerapkali dipengaruhi berbagai faktor nonmedis.

Caroline mengatakan, kemungkinan upaya membangun basis data kesehatan yang solid terbuka juga untuk Indonesia.

“Semua pihak harus berkolaborasi untuk membangunnya. Karena ini sangat penting bagi kebijakan yang proaktif,” kata Caroline.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.