Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Beberkan Tantangan Ekonomi 2023

BRI Siapin 4 Skenario Hadapi Ketidakpastian

Kamis, 26 Januari 2023 07:30 WIB
Direktur Utama BRI Sunarso. (Foto: Dok. BRI).
Direktur Utama BRI Sunarso. (Foto: Dok. BRI).

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI telah memetakan tantangan ekonomi yang berpotensi terjadi tahun ini. Salah satunya, resesi ekonomi Amerika Serikat (AS) yang bakal mempengaruhi laju pertumbuhan perekonomian global.

Direktur Utama BRI Sunarso membeberkan tantangan-tantangan ekonomi tersebut. Yaitu per­tama, resesi yang akan memukul ekonomi AS. Hal itu diperkirakan terjadi pada semester II-2023. Hal tersebut diyakini akan menggang­gu laju pertumbuhan ekonomi global secara agregat.

“Kedua, masih terjadi tensi geopolitik yang tinggi terutama akibat ketegangan dan perang di Rusia dan Ukraina. Juga antara China-Taiwan yang mendorong disrupsi di rantai pasok, saya kira ini juga sangat challeng­ing,” kata Sunarso dalam keterangan resmi, Minggu (22/1).

Baca juga : Konversi Angkot Jadi Mikrobus, BRT Siap Mengaspal di Kota Bandung

Tantangan berikutnya, tekanan inflasi global yang masih tinggi, di mana respons utama dari Bank Sentral setiap negara adalah menaikkan suku bunga.

Di Indonesia, kata Sunarso, penurunan subsidi BBM (Bahan Bakar Minyak) akan berdampak pada kenaikan inflasi sampai tahun ini. Sehingga mendorong kenaikan biaya produksi, penu­runan pendapatan riil masyarakat, hingga berpotensi mengurangi tabungan masyarakat di bank.

Kemudian yang terakhir adalah kasus Covid-19 di China yang kembali meningkat. Hal itu pasti akan mengganggu secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi se­cara global, karena China adalah negara Super Power selain AS.

Baca juga : Pemerintah Siapkan 3 Primadona Ekspor

Dengan kondisi tersebut be­berapa negara maju memiliki pe­luang resesi yang tinggi. Sunarso lalu mengutip data Bloomberg, yang menyebut probabilitas resesi ekonomi di China, Hong Kong dan Australia mencapai 20 persen. Kemudian, Korea Selatan dan Jepang 25 persen, Selandia Baru 33 persen, AS 40 persen sedangkan Uni Eropa 50 persen. Adapun Indonesia, menurutnya, patut disyukuri karena probabili­tasnya hanya 3 persen.

“Alhamdulillah Indonesia peluang untuk resesi itu hanya 3 persen. Kita juga bangga, Indonesia mampu mengelola ekonominya mampu menginte­grasikan dan mengkonsoli­dasikan secara baik. Saya kira ekonomi kita cukup solid dan kemudian peluang terjadinya resesi di Indonesia hanya 3 persen,” ujar Sunarso.

Persentase probabilitas yang minim tersebut ditopang oleh proyeksi makro ekonomi In­donesia yang positif. Di mana pertumbuhan ekonomi secara tahunan pada 2023 ditaksir berada di kisaran 4,42 persen-5,04 persen, walaupun ekonomi dibayangi ketidakpastian.

Baca juga : BKI Antisipasi Tantangan Ekonomi Tahun 2023

Dengan sejumlah tantangan tersebut dan proyeksi ekonomi Indonesia, manajemen BRI sudah menyiapkan setidaknya em­pat skenario untuk menghadapi ketidakpastian pada 2023. Ske­nario tersebut merupakan mitigasi risiko dan strategic response.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.