Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Tahun ini, Bank Indonesia (BI) memperkirakan sektor prioritas Halal Value Chain (HVC) yang terdiri dari sektor pertanian, makanan dan minuman halal, fesyen muslim, dan pariwisata ramah muslim akan tumbuh sebesar 4,5 persen-5,3 persen, diikuti dengan pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah sebesar 14 persen-16 persen.
Deputi Gubernur BI, Juda Agung mengatakan, menyampaikan lima strategi penguatan untuk pengembangan ekonomi dan keuangan syariah ke depan. Pertama, pengembangan halal value chain melalui penguatan kapasitas pelaku dan model bisnis syariah, termasuk akselerasi proses sertifikasi halal.
“Kedua, pengembangan inovasi kebijakan dan instrumen pasar keuangan sebagai alternatif skema pembiayaan serta pendanaan syariah, termasuk pengembangan blended finance seperti integrasi keuangan komersial dan sosial syariah,” jelasnya dalam pembukaan Sharia Economic dan Financial Outlook (ShEFO) 2023 yang diselenggarakan secara hibrid di Jakarta bertajuk ‘Penguatan Sinergi dan Inovasi untuk Mewujudkan Indonesia sebagai Pusat Eksyar (Produsen Halal) Dunia,’ Senin (6/2).
Baca juga : Kalah 5 Kali Beruntun, Singo Edan Butuh Rasa Pede
Juda melanjutkan, strategi ketiga, penguatan halal lifestyle, melalui dukungan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) sebagai strategic initiator serta mendorong Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MOTIONFEST) menjadi modest fashion rujukan dunia.
Keempat, akselerasi digitalisasi eksyar diantaranya halal traceability dengan menggunakan teknologi blockchain dari hulu ke hilir dan akselerasi digitalisasi ZISWAF untuk meningkatkan transparansi dan inklusifitas. Kelima, atta'awun atau sinergi dan kolaborasi sebagai kunci keberhasilan pengembangan eksyar ke depan.
ShEFO 2023 merupakan rangkaian acara diseminasi Kajian Ekonomi dan Keuangan Syariah (KEKSI) 2022, yang sudah diluncurkan bersamaan dengan Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) 2022 pada 30 Januari 2023. KEKSI 2022 menguraikan perkembangan eksyar 2022 serta prospek dan perumusan arah kebijakan tahun 2023.
Baca juga : DKI Sulap Lahan Kumuh Jadi Taman & Pertanian
“Forum ini diharapkan memberikan pandangan terhadap arah kebijakan ke depan, memunculkan gagasan inovatif serta mendorong sinergi dan kolaborasi dalam mengembangkan eksyar di Tanah Air,” kata Juda.
Penyelenggaraan ShEFO 2023 merupakan kolaborasi Bank Indonesia bersama dengan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), dan Universitas Indonesia (UI).
Kegiatan ini dilanjutkan dengan seminar nasional yang terdiri atas dua sesi yang membahas terkait kondisi terkini, tantangan, dan arah pengembangan eksyar serta peningkatan kontribusi dunia usaha dan inovasi digital untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat eksyar (produsen halal) dunia.
Baca juga : Pemerintah Proyeksikan Ekspor Tahun Ini Tumbuh 12,8 Persen
ShEFO 2023 dihadiri oleh berbagai lembaga yaitu otoritas, kementerian/lembaga, pelaku jasa keuangan syariah, akademisi serta stakeholders eksyar lainnya.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya