Dark/Light Mode

Bawa Oleh-oleh Buat Bangun IKN

Sri Mulyani Tarik Minat Investor Negeri Sakura

Kamis, 16 Februari 2023 06:45 WIB
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani dan Dubes Heri Akhmadi melakukan pertemuan dengan Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki. (Foto: Dok. KBRI Tokyo).
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani dan Dubes Heri Akhmadi melakukan pertemuan dengan Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki. (Foto: Dok. KBRI Tokyo).

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati membawa banyak oleh-oleh dari hasil kunjungan kerjanya ke Jepang pada 13-14 Februari. Salah satunya, menarik minat investor Negeri Sakura menanamkan modalnya di proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Selama dua hari di Jepang, Sri Mulyani telah bertemu dengan sejumlah pihak. Sebut saja, Federasi Bisnis Jepang Keidan­ren, Chairman of the Board Mit­subishi Corp Takehiko Kakiuchi, Presiden Japan International Co­operation Agency (JICA) Tanaka Akihiko. Termasuk pertemuan bilateral dengan Menteri Keuangan Jepang Shun’ichi Suzuki.

“Mereka tertarik pada pembangunan IKN, bagaimana skenario dan kemajuannya. Terutama policy -nya,” ungkap Ani-sapaan akrab Sri Mulyani dalam akun Instagram pribadinya, kemarin.

Baca juga : Dukung IKN, Kadin Kukar Yakin Investor Asing Kian Lirik Indonesia

Para investor, kata dia, tertarik bagaimana keterbukaan Indo­nesia terhadap peranan private sector dan internasional dalam pembangunan IKN.

Dia memastikan kepada para investor, pembangunan jangka panjang IKN sesuai undang-undang. Berbagai insentif pun telah disiapkan.

Selain bicara investasi di IKN, Sri Mulyani mengatakan, Jepang juga tertarik berinvestasi di sektor Energi Baru Terbarukan (EBT). Hal ini dikaitkan dengan komitmen zero emission dari sisi karbon.

Baca juga : Bamsoet Dukung Reuni Akbar Lintas Angkatan SMP Negeri 49 Jakarta

Terakhir, para investor Jepang juga tertarik dengan transfor­masi keuangan dan teknologi digital di Indonesia. Utamanya yang bergerak di sektor financial technology (fintech).

Sri Mulyani mengakui, Negeri Sakura punya peran penting di Indonesia. Jepang melalui Ja­pan International Cooperation Agency (JICA) sampai saat ini telah membantu pembiayaan sekitar 551 miliar yen atau setara lebih Rp 63 triliun.

“Pembiayaan Jepang di Indo­nesia yang bersifat proyek dengan portofolio sangat signifikan ada di bidang infrastruktur,” ujarnya.

Baca juga : Kinerja Ciamik BTN Betot Minat Investor

Sri Mulyani merinci por­tofolio pembiayaan tersebut, meliputi proyek Mass Rapid Transit (MRT) di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebe­sar 227 miliar yen atau Rp 26,02 triliun, dan proyek perumahan publik di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) senilai Rp 204 miliar yen atau Rp 23,38 triliun.

Kemudian, proyek di Ke­menterian Pendidikan dan Ke­budayaan 8 miliar yen atau Rp 916,89 miliar, PT Pembangkit Listrik Negara (PLN) dan PT Pertamina mendapatkan penerusan pinjaman untuk tiga proyek dengan komitmen sebesar 55 miliar yen, atau Rp 6,3 triliun. Serta, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas senilai 7 miliar yen atau Rp 802,28 miliar.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.