Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Blibli Tiket Siap Ambil Pangsa Pasar Wisatawan Lewat Ekosistem Terintegrasi

Rabu, 22 Februari 2023 13:29 WIB
Emiten Talks yang diadakan Stockbit Sekuritas. (Foto: Istimewa)
Emiten Talks yang diadakan Stockbit Sekuritas. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Emiten teknologi PT Global Digital Niaga Tbk (Blibli), melalui entitas anak PT Global Tiket Network (tiket.com), menyatakan siap menangkap potensi bisnis pemulihan sektor pariwisata, yang kembali menggeliat setelah pandemi. Langkah Blibli ini didukung strategi ekosistem terintegrasi perusahaan.

CEO tiket.com George Hendrata mengungkapkan, kondisi industri pariwisata semakin menunjukkan pemulihan signifikan setelah dilanda pandemi. Hal tersebut berbanding lurus dengan perolehan bisnis di tiket.com. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, jumlah penerbangan November 2022 sudah mencapai sekitar 76 persen dari level Januari 2019.

Secara statistik, jumlah kamar yang dipesan (room nights booked) untuk segmen akomodasi sudah menyentuh sekitar 300 persen dari level Januari 2019. “Travel sangat berhubungan dengan pertumbuhan GDP (Gross Domestic Product). Tahun lalu (pertumbuhan ekonomi) 5,3 persen, travel biasanya 2-3 kali dan online travel biasanya lebih tinggi lagi,” kata George, pada acara Emiten Talks yang diadakan Stockbit Sekuritas, seperti keterangan yang diterima redaksi, Rabu (22/2).

Baca juga : Genjot TJSL, Jasa Raharja Lindungi Ekosistem Tertib Lalu Lintas

Ia menyebutkan, penetrasi online travel di Indonesia baru sekitar 40 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan China yang 60 persen dan Amerika Serikat (AS) yang sekitar 80 persen. Masih banyak potensi yang bisa digarap sehingga penetrasi ini bisa lebih meningkat.

Co-founder & CMO tiket.com Gaery Undarsa menambahkan, wisata dan perjalanan merupakan kebutuhan yang tidak terpisahkan dari keseharian masyarakat. Termasuk saat pandemi, beragam tren lahir, salah satunya healing

“Di masa pandemi, kita mengenal berbagai tren baru di dalam lingkup pariwisata, yaitu healing, yang memang menurut data istilah ini merujuk pada konsep liburan. Ini menarik, bisa jadi travel, bisa jadi entertainment. Selain itu, di masa pandemi juga kita sering mendengar istilah staycation yang memang merujuk pada liburan singkat di berbagai pilihan akomodasi bersama orang-orang terdekat, ditambah lagi work from Bali ataupun destinasi wisata lainnya,” ucapnya.

Baca juga : Minyakita Tak Boleh Dijual Lewat Online

Hal ini senada dengan pernyataan CEO Blibli Kusumo Martanto dalam Global Tourism Forum lalu, bahwa terdapat tren “revenge travel” setelah pandemi. Yakni orang-orang yang selama pandemi tak bisa berwisata, kini mulai berwisata ketika pembatasan sosial mulai dilonggarkan karena merindukan kenormalan sebelum pandemi. 

Ketika itu, Kusumo menyatakan, untuk menangkap tren-tren wisata baru setelah pandemi, Blibli ingin menawarkan solusi untuk traveller dengan ekosistem Blibli, tiket.com, dan Ranch Market, yang menggabungkan e-commerce, online travel agent (OTA), dan supermarket premium.

George menyatakan hal yang sama. Dia menyebut, integrasi ekosistem Blibli memungkinkan single sign-on yang membuat konsumen bisa mengakses berbagai layanan di ekosistem dengan sekali masuk, apalagi dengan consumer loyalty program yang juga bisa digabungkan.

Baca juga : Lebih Murah Dan Cepat, Prospek KCJB Cerah

“Kita perlu agile. Customer needs akan berubah terus, tren juga terus berubah. Kami di ekosistem Blibli Tiket bertekad untuk menjadi the most trusted omnichannel platform, hal ini diwujudkan dengan menawarkan solusi komprehensif bagi masyarakat yang saat ini kebutuhannya semakin berkembang,” katanya.

Investor Relations Blibli Nathaniel Naldo Widjaja menambahkan, berdasarkan survei yang dilakukan Jakpat, ekosistem Blibli, tiket.com, dan Ranch Market mampu memenuhi hampir 90 persen dari potensi konsumsi masyarakat Indonesia. Mulai dari kebutuhan produk-produk dan jasa, e-commerce, perjalanan, gaya hidup, dan groceries.

Pengamat pariwisata sekaligus Ketua Ikatan Cendekiawan Pariwisata Azril Ashari menyatakan, digitalisasi pariwisata memang seharusnya ditranslasikan menjadi one stop shopping untuk wisatawan yang meliputi seluruh aktivitas wisata, transportasi, akomodasi, hingga konsumsi. “Digitalisasi ini yang berkembang,” katanya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.