Dark/Light Mode

Program B35 Dimulai Hari Ini

Airlangga: Devisa Negara Bisa Hemat Rp 161 Triliun

Rabu, 1 Februari 2023 06:45 WIB
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat peluncuran B35 bertajuk ‘Energy Corner Special B35 Implementation’ di Kantor Kemenko Perekonomian, Ja­karta, kemarin. (Foto: Istimewa).
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat peluncuran B35 bertajuk ‘Energy Corner Special B35 Implementation’ di Kantor Kemenko Perekonomian, Ja­karta, kemarin. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah meningkatkan kandungan minyak nabati dalam Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar sebanyak 35 persen. Program yang disebut Biodiesel 35 alias B35 ini resmi dimulai hari ini.

Program B35 akan meng­hemat devisa sebesar 10,75 miliar dolar AS atau sekitar Rp 161 triliun (kurs Rp 14.992 per dolar AS),” ujar Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat peluncuran B35 bertajuk ‘Energy Corner Special B35 Implementation’ di Kantor Kemenko Perekonomian, Ja­karta, kemarin.

Tak hanya menghemat devisa, kata Airlangga, program biodiesel B35 juga bisa mendatang­kan keuntungan lain. Yaitu, meningkatkan nilai tambah di industri hilir sawit sebesar Rp 16,76 triliun, dan juga mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 34,9 juta ton CO2.

Baca juga : Catat, Hari Ini Terakhir Dapatkan Dividen Interim BRI Rp 8,63 T

Menurutnya, sebagai wujud nyata Pemerintah mempercepat transisi energi yang inklusif dan berkelanjutan, maka sejak 1 Februari 2023 tingkat pen­campuran biodiesel dinaikkan menjadi 35 persen.

Ketua Umum Partai Golkar itu menjelaskan, kebijakan ini sekaligus mendorong investasi berkelanjutan di Tanah Air, sesuai komitmen yang tertuang dalam pertemuan G20 di Bali pada November 2022.

“Dalam Conference of the Parties (COP), selalu ada komit­men dari negara besar mengin­vestasikan a hundred billion. Tapi dalam realisasinya tidak ter­laksana. Nah, Indonesia mengambil inisiatif sendiri dalam B35,” bebernya.

Baca juga : Ganjar Jajaki Peluang Tarik Investor Luar Negeri di 2023 Usai Dapat Rp 26,82 Triliun Modal Asing

Airlangga menjelaskan, Indo­nesia sudah menjalankan pro­gram biodiesel 2,5 persen sejak 2008. Kemudian, ditingkatkan menjadi 20 persen pada 2016, dan 1 Januari 2020 menerapkan biodiesel 30 persen (B30).

Menurutnya, Indonesia men­jadi negara yang paling konsisten menerapkan energi hijau atau Energi Baru dan Terbarukan (EBT) di dunia. Tentunya dengan ketahanan dan kemandirian energi, untuk mengurangi keter­gantungan kepada BBM impor jenis minyak Solar.

Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Musdhalifah Machmud memastikan, B35 akan segera masuk dalam trans­portasi nasional yang meng­gunakan bahan bakar biodiesel.

Baca juga : Dalam 8 Tahun, KPK Pulihkan Aset Negara Rp 3,32 Triliun

“Penyaluran B35 diperkirakan sebanyak 13,5 juta kiloliter,” katanya.

Dia menjelaskan, program B35 bisa berjalan karena Pemerintah memiliki dana yang dikumpulkan melalui Badan Pengelola Dan Perekebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Ini juga sejalan dengan tugas pokok BPDPKS, yang salah satunya menghimpun pungutan ekspor sawit.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.