Dark/Light Mode

Menteri Teten: Produk UMKM Kulit Asal Garut Harus Mendunia

Jumat, 24 Februari 2023 21:04 WIB
Menkop Teten Masduki (tengah) di Peragaan Busana Garut, Indonesia Fashion Week (IFW) 2023, diJakarta Convention Center (JCC), Jumat (24/2). (Foto: Dok. Kemenkop UKM)
Menkop Teten Masduki (tengah) di Peragaan Busana Garut, Indonesia Fashion Week (IFW) 2023, diJakarta Convention Center (JCC), Jumat (24/2). (Foto: Dok. Kemenkop UKM)

 Sebelumnya 
Menurutnya, tahun 2023 akan menjadi tahun berkembangnya seluruh potensi fesyen yang ada di Indonesia sekaligus mendorong industri kreatif nasional sebagai upaya peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

“Kehadiran IFW memberikan harapan bagi para pelaku ekonomi kreatif. Khususnya sektor fesyen dalam menyalurkan karya-karya terbaiknya. Diharapkan dapat menjadi titik perubahan untuk kemajuan, serta perkembangan sektor fesyen Indonesia,” ujarnya.

Peragaan busana Garut di IFW 2023 sambung MenKopUKM, dapat menjadi ajang untuk mengangkat, serta melindungi budaya dan sejarah Garut sebagai warisan budaya dan identitas Bangsa Indonesia.

Baca juga : Presiden Tekankan Proyek Tol IKN Harus Perhatikan Lingkungan

Di sisi lain, amplifikasi fesyen Garut di IFW 2023 akan menjadi motivasi bagi pengembangan UMKM sektor kreatif secara keseluruhan di Kabupaten Garut.

“Penyelenggaraan IFW 2023 memberikan harapan bagi para pelaku ekonomi kreatif khususnya sektor fesyen Nusantara,” sebut Teten.

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kontribusi sektor fesyen Indonesia dari Januari hingga Mei 2022 telah mengekspor senilai 2,85 miliar dolar Amerika Serikat (Rp 43,38 triliun). Angka tersebut terjadi kenaikan sebesar 2,04 miliar dolar AS (Rp 31,05 triliun) atau 39 persen dibandingkan pada tahun sebelumnya.

Baca juga : Soetta Pamerkan Produk UMKM Babel, Termasuk Lada & Sedotan Yang Mendunia

Sebagai bagian dari sektor tekstil, batik merupakan kebanggaan budaya Indonesia. Sektor batik jadi salah satu sektor yang memberikan kontribusi signfikan bagi perekonomian nasional, dengan banyak membuka lapangan kerja dan sampai saat ini telah menyerap tenaga kerja sebanyak 200 ribu orang dari 47 ribu unit usaha yang tersebar di 101 sentra wilayah Indonesia.

Berdasarkan data dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin), nilai ekspor produk batik Indonesia pada semester I-2022 mencapai 27,42 juta dolar AS (Rp 418,24 miliar).

Negara yang membeli batik Indonesia paling banyak adalah Amerika Serikat, Inggris, Malaysia, Fiji, Thailand, Kanada, Jerman, Australia, Turki, dan Jepang. Hal tersebut menjadi refleksi dari potensi besar wastra Indonesia di pasar internasional.

Baca juga : Menperin: Hilirisasi Kunci Negara MajuĀ 

Selain itu, adanya perjanjian perdagangan bebas-Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) menjadikan Indonesia sebagai pemasok barang tekstil yang signifikan ke beberapa negara. Di antaranya Australia, Jepang, Selandia Baru, Korea Selatan, dan Singapura. Sehingga diharapkan terjadi peningkatan ekspor sektor tekstil dan fesyen ke negara-negara tersebut.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.