Dark/Light Mode

Airlangga Ajak Investor Investasi Di Sektor Ekonomi Hijau & Ekonomi Biru

Selasa, 7 Maret 2023 23:34 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: Kemenko Perekonomian)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: Kemenko Perekonomian)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dalam mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional, Pemerintah bekerja sama dan berkolaborasi dengan semua pihak, termasuk pihak swasta dan masyarakat. Dari sisi kebijakan, bauran kebijakan fiskal dan moneter senantiasa disinergikan, terutama untuk menjaga konsumsi masyarakat dan iklim investasi di tengah ketidakpastian ekonomi global. Fundamental ekonomi Indonesia pun diyakini tetap solid, karena potensi resesi berdasarkan survei Bloomberg hanya di angka 2 persen.

“Kebijakan konstruktif PC-PEN yang telah dilakukan menjadi kunci keberhasilan pemulihan ekonomi Indonesia. Sebab, Pemerintah secara cepat merespons melalui langkah-langkah ‘gasdan rem’ yang mengintegrasikan penanganan kesehatan dengan pemulihan ekonomi nasional,” tutur Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, ketika mewakili Presiden Jokowi, memberikan keynote speech pada acara Standard Chartered Indonesia World of Wealth (WOW) ke-19 Tahun 2023, dengan tema “Accelerate to Blue & Green”, di Jakarta, Selasa (7/3).

Baca juga : Politik & Ekonomi Stabil, RI Ciamik Buat Investasi

Hasil kebijakan itu, pada 2022, Indonesia mampu tumbuh 5,31 persen (yoy). Ini merupakan level tertinggi sejak 2013 (5,56 persen yoy). Kinerja ekspor pun tumbuh double digit, disertai konsumsi dan investasi yang tumbuh baik. Semua sektor dari sisi supply juga tumbuh positif. Realisasi inflasi pada 2022 tercatat 5,51 persen. Pemerintah pun tetap menjalankan kebijakan extra effort tahun ini, guna menekan laju inflasi kembali ke rentang target sasaran ±3 persen.

Sektor jasa keuangan yang masih menggeliat dan likuiditas perbankan yang masih terjaga semakin mengonfirmasi bahwa masih ada ruang untuk mendorong investasi yang bersumber dari tabungan rumah tangga (menengah atas) dan korporasi. Hal ini meningkat signifikan di masa pandemi, tetapi belum dioptimalkan kembali untuk ekspansi dan belanja pasca penghentian PPKM saat ini. Per Januari 2023, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) adalah 8,03 persen (yoy) dan kredit 10,53 persen (yoy), kemudian nilai kelolaan Asset Under Management (AUM) mencapai Rp 829 triliun dengan reksadana masih menjadi favorit masyarakat dengan nilai Rp 509 triliun.

Baca juga : PUPR Ajak Investor Jepang Berinvestasi di IKN Nusantara

Dalam jangka menengah panjang, Pemerintah mendorong kebijakan ekonomi transformatif. Antara lain melalui kebijakan hilirisasi SDA, transisi energi, pengembangan SDM, dan pembangunan infrastruktur, dengan menargetkan sebanyak 30 Proyek Strategis Nasional (PSN) selesai pada 2024 dengan estimasi nilai investasi sekitar Rp 360 triliun.

“Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, ekspor bahan baku akan terus dikurangi, dan industri hilir berbasis sumber daya alam di dalam negeri akan terus didorong. Pemerintah mengharapkan dukungan dari berbagai pihak, baik pelaku usaha, industri jasa keuangan dan para investor untuk mengawal kebijakan hilirisasi ini. Selain itu, Pemerintah mendorong terus percepatan transisi energi nasional, termasuk di dalamnya pengembangan ekosistem electric vehicles (EV), yang Pemerintah memberikan insentif supaya bisa lebih maju lagi,” papar Airlangga.

Baca juga : Airlangga Optimis Ekonomi Tahun Ini Makin Cerah

Dia menjelaskan, hasil KTT G20 Tahun 2022 memberikan komitmen nyata. Di antaranya Pandemic Fund untuk mengatasi pandemi di masa depan sebesar 1,5 miliar dolar dolar AS, dengan Indonesia berkontribusi sebesar 50 juta dolar AS. Selain itu, kebijakan transisi energi berkelanjutan melalui BALI COMPACT, dan komitmen mendukung pemulihan bagi negara rentan melalui alokasi Special Drawing Right (SDR) oleh IMF.

Terdapat pula beberapa skema kerja sama ekonomi bilateral seperti Just Energy Transition Partnership (JETP) dengan investasi senilai 20 miliar dolar AS (Rp 311 triliun) untuk membantu transisi energi di Indonesia, serta Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII). “Kesemuanya ini untuk mendorong business opportunities dalam pengembangan green and blue economy,” pungkas Airlangga.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.