Dark/Light Mode

Jaga Kenyamaan Turis Asing, PUPR Kebut Revitalisasi TPA Suwung Bali

Kamis, 22 Agustus 2019 10:03 WIB
Pekerjaan revitalisasi TPA Regional Sarbagita Suwung di  Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan Bali.
Pekerjaan revitalisasi TPA Regional Sarbagita Suwung di Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan Bali.

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan revitalisasi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah Regional Sarbagita Suwung di Kelurahan Pedungan, Kabupaten Denpasar Selatan, Bali.

Melalui revitalisasi ini, pengolahan sampah di daerah Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan (Sarbagita) jadi lebih modern dan ramah lingkungan, serta berdampak positif buat sektor pariwisata di Bali.

Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Kementerian PUPR Danis H Sumadilaga menerangkan, revitalisasi ini termasuk untuk pengelolaan air dan limbah TPA.

"Jadi wisatawan Bali, makin nyaman. Kita siapkan pengelolaan air dan limbahnya, jadi tidak akan kemana-mana dan mencemari laut. Limbah diolah menjadi air bersih dan digunakan untuk menyiram tanaman di area TPA yang sudah direvitalisasi menjadi ruang terbuka hijau," kata Danis di Bali,  Kamis (22/8).

Tidak hanya limbah, revitalisasi ini juga memperbaiki polusi udara yang dihasilkan TPA. Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di kawasan TPA Suwung juga diharapkan dapat mengurangi sampah. “Sebelum tahun 2021, PLTSa di TPA Suwung sudah bisa dioperasikan,” ujarnya.

Baca juga : Dalami Pencucian Uang, KPK Kembali Garap Rita Widyasari

Denis mengatakan, pengurangan sampah tersebut membuat polusi udara yang dihasilkan TPA Suwung semakin minim.

"Kita harapkan, baunya tidak akan menggangu pariwisata di sekitar Denpasar, dan Bali pada umumnya, karena kita kelola dengan baik. Untuk PLTSa, sudah kita siapkan lahannya 5 hektar," sambung dia.

Ia juga sudah meminta Pemda melakukan penanganan sampah di hulu dengan melakukan pemisahan sampah organik dan non-organik. Dengan cara ini, bau dari sampah bisa diminimalisir.

Diterangkannya, lebih lanjut, revitalisasi TPA Suwung dilakukan selama tiga tahun yakni 2017-2019 dengan anggaran Rp 250 miliar. 

Selain itu, pemerintah juga akan memperpanjang masa layanan TPA Suwung hingga tahun 2024."Sebagian lahan TPA yang sudah habis masa layanannya kini sudah ditimbun tanah dan mulai ditata lansekapnya menjadi ruang terbuka hijau,"terangnya.

Baca juga : Pola Tanam Bisa Percepat Stabilisasi Harga Cabe

Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan revitalisasi juga akan memperluas daerah layanan TPA Sarbagita Suwung dari Metropolitan Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan hingga Kabupaten Klungkung.

Pengolahan sampah nantinya juga bisa menjadi sumber energi listrik dengan dibangun PLTSA (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah) di areal lahan seluas 5 hektar.

“Sampah  yang  masuk  ke  TPA  Regional  Sarbagita  rata-rata  sebesar  1.423 ton/hari. Di mana untuk lahan seluas 32,4 hektar yang ada saat ini daya tampungnya sudah maksimal. Untuk itu diperlukan revitalisasi sebagai peningkatan kapasitas tampung dan perbaikan infrastruktur pengolahan sampah agar kualitas lingkungan menjadi lebih baik,” ujar Basuki.

Revitalisasi penting dilakukan mengingat TPA Suwung berlokasi dekat dengan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, yang menjadi salah satu bandara tersibuk di ASEAN.

"Ketersediaan infrastruktur yang berkualitas seperti jalan, air bersih, pengelolaan air limbah dan pengelolaan sampah sangat diperlukan agar para turis dapat berwisata dengan nyaman," ujar Basuki.

Baca juga : Tingkat Kecelakaan Tinggi, DPD Bahas Regulasi Keselamatan Transportasi

Untuk teksnis, revitalisasi TPA Suwung ini meliputi pekerjaan penutupan serta penataan area TPA seluas 22,4 hektar yang telah penuh dengan sampah.

Di lokasi block cell sanitary landfilleksisting akan digunakan sebagai tempat pemrosesan sampah yang datang setiap harinya selama masa pelaksanaan revitalisasi hingga terbangunnya TPA sanitary landfill yang baru.

Proyek revitalisasi dikerjakan oleh kontraktor dari PT Waskita Karya dan PT. Arkonin (Kerja sama Operasi/KSO) dengan kontrak tahun jamak 2017-2019. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.