Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Awas, Pasarnya Mulai Terbentuk

Impor Pakaian Bekas Ancam Brand Ternama Di Indonesia

Minggu, 19 Maret 2023 06:45 WIB
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasas­mita. (Foto: Tangkapan Layar/YouTube Kementerian Perindustrian).
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasas­mita. (Foto: Tangkapan Layar/YouTube Kementerian Perindustrian).

RM.id  Rakyat Merdeka - Maraknya impor pakaian bekas untuk dijual kembali di Indonesia membuat geram Presiden Jokowi. Pasalnya, kegiatan tersebut akan berdampak tergerusnya industri pakaian di dalam negeri.

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad mengatakan, dampak dari kegiatan impor pakaian bekas memang sifatnya jangka panjang, karena saat ini jumlah impornya masih sangat kecil.

“Tapi, kalau kita perhatian, penjualan pakaian bekas ini makin eksis karena pasarnya mulai terbentuk,” kata Tauhid kepada Rakyat Merdeka, ke­marin.

Baca juga : Palestina Selalu Ada Di Hati Rakyat Indonesia

Kondisi tersebut tidak baik bagi industri pakaian jadi dan industri tekstil nasional secara keseluruhan. Sebab, target pasar di Indonesia sangat luas.

Apalagi, masuknya pakaian bekas dari luar negeri diiringi minat yang besar dari masyarakat. Ini terjadi seiring banyaknya posting konten kreator di media sosial yang mempro­mosikan pakaian bermerek dari luar negeri bisa didapat dengan harga murah di pasar pakaian impor bekas.

“Minat masyarakat belakang ini makin tinggi beli pakaian bekas. Apalagi kalau bisa dapat yang bermerek, meski harganya sudah tidak murah lagi. Bisa di kisaran Rp 50 ribu sampai Rp 300 ribu,” kata Tauhid.

Baca juga : Erick Pastikan, Jepang Siap Bantu Pengembangan Sepak Bola Indonesia

Yang lebih mengkhawatirkan, kata dia, penjualan pakaian bekas ini sudah masuk ke mall-mall dan dijajakan di toko-toko besar.

Jika kondisi ini terjadi terus menerus, akan berdampak pada brand internasional yang mem­punyai pabrik di Indonesia. Karena konsumen memilih ba­rang impor dengan harga yang lebih murah, walau statusnya barang bekas.

“Kerugian yang diakibatkan oleh impor baju dan sepatu bekas bisa sangat besar kalau su­dah mengganggu industrinya,” tegas Tauhid.

Baca juga : AUKSI Agresif Garap Potensi Pasar Mobil Bekas Di Indonesia

Misal, pabriknya bangkrut, akan banyak terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), pengangguran meningkat dan banyak efek turunan lainnya.

Menanggapi arahan Presiden Jokowi agar jajarannya menin­dak tegas pelaku impor pakaian bekas, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasas­mita mengatakan, pihaknya akan membentuk tim yang bekerja sama dengan Aparat Penegak Hukum (APH).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.