Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Awas, Pasarnya Mulai Terbentuk
Impor Pakaian Bekas Ancam Brand Ternama Di Indonesia
Minggu, 19 Maret 2023 06:45 WIB
Sebelumnya
“Banyak cara bisa dilakukan untuk mencegah masuknya pakaian impor bekas. Salah suatunya dengan melakukan sidak ke pusat pakaian bekas,” kata Agus di Jakarta, Rabu (15/3).
Agus mengatakan, isu impor pakaian bekas bukanlah isu sirkular ekonomi atau lingkungan, sehingga impor barang bekas seperti baju maupun sepatu untuk dijual kembali di dalam negeri tidak boleh terjadi.
“Kita harus stop. Kementerian Perindustrian fokus akan hal itu. Di e-commerce juga tidak boleh jualan pakaian bekas,” tegas Agus.
Baca juga : Palestina Selalu Ada Di Hati Rakyat Indonesia
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengakui sulitnya mencegah barang bekas impor masuk ke Indonesia.
“Indonesia banyak impor barang bekas. Namun, tidak mudah (mencegahnya). Karena pelabuhan tikus di negeri kita ini sangat banyak. Kita kepulauan, bisa dari Riau, Aceh atau Lampung. Belum lagi di Kalimantan,” ucap Zulhas di Pekanbaru, Jumat (17/3).
Karenanya, lanjut Zulhas, perlu kerja sama Pemerintah Daerah, Kepolisian, Bea Cukai. Yang paling penting, informasi dari masyarakat terkait adanya perdagangan pakaian bekas impor di daerah masing-masing.
Baca juga : Erick Pastikan, Jepang Siap Bantu Pengembangan Sepak Bola Indonesia
Kendati begitu, ada pengecualian terkait impor barang bekas. Seperti kapal, pesawat tempur bekas, boleh diimpor.
Sedangkan untuk pakaian, sepatu maupun tas bekas impor, itu berdampak kepada kesehatan dan industri tekstil serta Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia.
“Kalau beli barang bekas produk dalam negeri, boleh. Misalnya baju yang sudah kita pakai terus dijual, ya boleh, tapi jangan impor,” pungkas Zulhas. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya