Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Buku Belajar Dari Bone Bolango, Dorong Pengentasan Kemiskinan Yang Lebih Tepat

Senin, 27 Maret 2023 18:52 WIB
Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando (kiri) bersama Bupati Bone Bolango Hamim Pou (Foto: Dok. Perpusnas)
Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando (kiri) bersama Bupati Bone Bolango Hamim Pou (Foto: Dok. Perpusnas)

RM.id  Rakyat Merdeka - Buku merupakan produk intelektual dan buah dari literasi. Seseorang tidak mungkin mampu menulis tanpa kebiasaan membaca. Di tengah kesibukan, Bupati Bone Bolango Hamim Pou mampu menulis buku berjudul "Belajar Dari Bone Bolango". Buku ini diluncurkan pada kegiatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM), di Gedung Layanan Perpustakaan Nasional, Jakarta, Senin, (27/3).

Dia menerangkan, buku ini merupakan sumbangsih kecil cara mengentaskan kemiskinan, khususnya di wilayah pedesaan. Buku ini merupakan hasil riset sewaktu diri Hamim menjalani pendidikan doktoral. Buku ini menawarkan cara mengentaskan kemiskinan yang lebih efektif.

Hamim menerangkan, selama ini sudah banyak kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan. Mulai dari bantuan pendidikan, pemberian beasiswa, hunian layak tinggal, bantuan raskin, sampai kredit usaha rakyat (KUR). Namun, hasilnya belum maksimal.

Baca juga : Kadin Indonesia Dorong Penerapan Multi Usaha Kehutanan

"Kebijakan program kemiskinan belum berdasarkan karakteristik tipologi wilayah dan sumber daya alam," ungkapnya, saat berpidato dalam peluncuran buku tersebut.

Dia menerangkan, Kabupaten Bone Bolango sebagian merupakan daerah pesisir. Skenario kebijakan pengentasan kemiskinan yang bisa dilakukan antara lain dengan cara mendirikan infrastruktur pendukung produksi pangan, membangun jalan penghubung wilayah terisolir, stimulus ternak sapi, serta jaringan komunikasi. "Kondisi kemiskinan seringkali dipicu oleh distribusi makanan karena letak wilayah yang agak jauh dari pusat pemerintahan," imbuhnya.

Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando mengapresiasi yang telah dilakukan Bupati Bone Bolango yang mampu menulis sebuah buku. Dia menerangkan, merupakan buah pikir yang terstruktur yang dimanifestasikan ke dalam bentuk tulisan. Dia pun yakin, buku tersebut akan mampu mendorong peningkatan ekonomi masyarakat.

Baca juga : Bamsoet Dorong Penghapusan Diskriminasi Terhadap Hak Perempuan

"Satu peluru hanya menembus satu kepala namun sejatinya membunuh nilai-nilai kemanusiaan. Sedangkan satu buku yang sudah didigitalkan mampu menembus jutaan kepala sehingga menghasilkan inovasi atau pemikiran baru," imbuh Syarif Bando.

Di tempat yang sama, Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel turut mengapresiasi tema yang diangkat Bupati Bone Bolango dalam bukunya. "Mengangkat kemiskinan dalam buku merupakan langkah berani karena dari situ kita mengakui persoalan yang mesti ditangani dalam pembangunan Gorontalo," ucap Gobel.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Bappenas Maliki mengatakan, berdasarkan penelitian akhir dari Badan Pusat Statistik (BPS), bansos malah dimanfaatkan sebagai jaminan utang. Bukan digunakan untuk mengatasi kebutuhan mendesak. Oleh karena itu, Maliki menyarankan agar jiwa kemandirian masyarakat segera dibangun. Jangan lagi dimanjakan dengan mengandalkan aneka bantuan. 

Baca juga : Mars Pemilu Berkumandang, Siapkan Coblosan Dengan Riang Gembira

"Jangan berlomba-lomba menjadi masyarakat miskin agar dapat bantuan. Bantuan lebih tepat justru mengarah kepada pemberdayaan masyarakat," ujar Maliki.

Sedangkan Editor Senior Kepustakaan Populer Kompas Gramedia (KPG) Candra Gautama menyatakan, persoalan kemiskinan seperti lingkaran setan. Namun, kemiskinan di Indonesia lebih banyak habis dibicarakan di ruang-ruang diskusi dan sesekali dilaporkan. 

"Maka, buku ini dapat menjadi alat provokasi pemimpin daerah dalam artian positif di era otonomi untuk berlomba-lomba menunjukkan eksistensi program pengentasan kemiskinan," tandas Candra.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.