Dark/Light Mode

Kuartal I, Lifting Dan Investasi Migas Melonjak

Senin, 17 April 2023 22:32 WIB
Konferensi pers Capaian Kinerja Kuartal I-2023 di Jakarta, Senin (17/4). (Foto: Ist)
Konferensi pers Capaian Kinerja Kuartal I-2023 di Jakarta, Senin (17/4). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat capaian lifting minyak dan gas di Kuartal I-2023 yang lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pada kuartal lifting minyak mencapai 613,7 ribu barel minyak per hari (BOPD) dan salur gas mencapai 5.399 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Di periode yang sama tahun 2022, lifting dengan minyak mencapai 611,7 BOPD dan salur gas mencapai 5.321 MMSCFD. Sedangkan realisasi investasi kuartal I mencapai 2,63 miliar dolar AS atau lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sebesar 2,1 miliar dolar AS.

Namun capaian ini dibayangi potensi krisis yang masih tinggi disebabkan situasi geopolitik yang masih memanas dengan perang Rusia-Ukraina yang belum jelas kapan berakhir serta potensi konflik lainnya.

“Krisis keuangan akibat bangkrutnya lembaga keuangan seperti SVB, Credit Suisse dan lainnya turut memberikan ketidakpastian situasi perekonomian global. Hal ini menyebabkan harga energi dunia masih relatif tinggi,” kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto saat konferensi pers Capaian Kinerja Kuartal I-2023 di Jakarta, Senin (17/4).

Baca juga : Bukan Kartel Yang Bikin Migor Mahal, Tapi Melonjaknya Harga CPO

Dwi bilang, harga minyak yang masih tinggi harus dimanfaatkan untuk mendorong investasi hulu migas di Indonesia yang lebih masif dan agresif. “Jangan sampai potensi minyak dan gas tertinggal di perut bumi, karena tidak bisa dimanfaatkan saat nanti energi baru dan terbarukan (EBT) sudah menggantikan peran energi fosil,” ujarnya.

Karena itu, lanjut Dwi, rencana investasi hulu migas 2023 sebesar US$ 15,5 miliar harus bisa direalisasikan seluruhnya.

Wakil Kepala SKK Migas, Nanang Abdul Manaf menambahkan, capaian kinerja awal 2023 ini menjadi modal yang berharga dan memberikan motivasi kepada SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk semangat dalam mengimplementasikan program-program yang telah disusun.

Deputi Eksplorasi Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara mengatakan, kegiatan pengeboran sumur eksplorasi menjadi kunci untuk penemuan cadangan migas guna mendukung produksi migas nasional secara berkelanjutan. Pengeboran sumur eksplorasi Kuartal I juga memberikan hasil yang menggembirakan.

Baca juga : IKN Nusantara Diyakini Dorong Pertumbuhan Investasi Kutai Kartanegara

“Dari 10 sumur eksplorasi, 4 sumur telah selesai, semuanya menghasilkan temuan sumber daya migas. Sedangkan 6 sumur lainnya masih dalam proses pengeboran. Kami berharap success ratio 2023 bisa lebih tinggi dibandingkan tahun 2022 yang tercatat sebesar 81 persen,” kata Benny yang menyebut jika SKK Migas mendorong segera dilakukan plan of development (POD) di setiap penemuan tersebut.

Namun capaian Reserve Replacement Ratio (RRR) Kuartal I hanya sebesar 21 persen. Di mana capaian RRR sejak 2018 mencapai diatas 100 persen dan SKK Migas memperkirakan tahun 2023 RRR bisa mencapai 152 persen.

Sementara Deputi Eksploitasi Wahju Wibowo optimis, target pengeboran sumur pengembangan 2023 lebih tinggi 30 persen dibandingkan realisasi tahun 2022. Sehingga dapat meningkatkan produksi migas sesuai target APBN dan menjadi langkah baru dengan produksi migas nasional berada pada posisi incline.

“Agresivitas pengeboran telah berhasil menghentikan penurunan produksi. Saat ini tren produksi 15 KKKS yang memiliki program pengeboran kondisinya adalah flattening dengan trend inclining,” ujar Wahju.

Baca juga : Jaga Ketahanan Energi, Revisi UU Migas Mendesak Dilakukan

Menurut Wahju, entry point minyak di awal 2023 lebih baik dibandingkan pada 2022. Entry point Januari 2022 adalah 615,9 ribu BOPD dari target work, program & budget (WPnB) sebesar 642,8 ribu BOPD atau ada GAP yang sangat jauh. Sedangkan entry point 2023 sebesar 618 ribu BOPD atau mendekati target WPnB sebesar 620 ribu BOPD. Hingga Maret 2023 produksi minyak telah meningkatkan menjadi 621,2 ribu BOPD.

Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas Kurnia Chairi menyampaikan, penerimaan negara Kuartal I sebesar 3,57 miliar dolar AS dari target hingga akhir tahun sebesar 15,88 miliar dolar AS. Belum mencapainya target penerimaan negara disebabkan harga minyak yang cukup tertekan.

Sedangkan dari aspek cost recovery, kata Kurnia, SKK Migas berhasil mendorong efisiensi di industri hulu migas. Seperti sharing fasilitas operasi, kontrak bersama untuk pengadaan barang dan lainnya. Hasilnya hingga Kuartal 1 2023 realisasi cost recovery dapat ditahan di angka 18,5 persen.

“SKK Migas terus menjaga komitmen pemanfaatan gas bumi bagi kebutuhan domestik. Saat ini rata-rata sekitar 67 persen produksi gas bumi dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan domestik dalam rangka mendukung ketahanan energi dan pembangunan nasional dengan gas sebagai bahan baku industri,” tandasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.