Dark/Light Mode

Kalau Mau Ekspor Tembaga Tahun Ini

Freeport Diminta Kebut Pembangunan Smelter

Sabtu, 29 April 2023 06:45 WIB
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (28/4). Arifin mengungkapkan, Pemerintah Indonesia sudah menyetujui kelanjutan ekspor konstrat tembaga PT Freeport Indonesia pada 10 Juni 2023. (Foto: Randi Tri Kurniawan/RM).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (28/4). Arifin mengungkapkan, Pemerintah Indonesia sudah menyetujui kelanjutan ekspor konstrat tembaga PT Freeport Indonesia pada 10 Juni 2023. (Foto: Randi Tri Kurniawan/RM).

 Sebelumnya 
Dalam Izin Usaha Pertambangan Khusus Eksplorasi (IUPK), Freeport diizinkan ekspor ber­lanjut selama 2023, tergantung pada pertimbangan keadaan darurat (force majeure).

“Tidak melanggar Undang-Undang Minerba, kan ada masalah force majeure itu. Me­mang pandemi dampaknya begi­tu kan? Virus Covid-19 memba­hayakan,” ungkap mantan Dubes Indonesia untuk Jepang itu.

Pemerintah, menurut Arifin, mempertimbangkan kendala pembangunan smelter di Manyar yang terkendala pandemi. Karena waktu pandemi Covid-19, kontraktor Jepang lockdown. Im­basnya, pengerjaan engineering agak sulit berprogres.

Baca juga : Kapolri: Waktu Tempuh Arus Mudik Tahun Ini Alami Penurunan

“Karena kalau distop sama sekali, Mind ID (punya saham) 51 persen, jadi dampaknya akan lebih banyak. Kami cari jalan keluarnya” ujar Arifin.

Mining Industry Indonesia (MIND ID) adalah BUMNHolding Industri pertambangan In­donesia yang beranggotakan PTAntam Tbk, PTBukit Asam Tbk, PTFreeport Indonesia, PTInalum (Persero) dan PTTimah Tbk.

Presiden Direktur PTAmman Mineral Nusa Tenggara Rachmat Makkasau mengapresiasi kepu­tusan Presiden Jokowi mem­berikan relaksasi kepada Am­man Mineral, sebagai satu dari dua produsen tembaga, untuk tetap bisa mengekspor tembaga selepas Juni 2023.

Baca juga : Kabupaten Maluku Tenggara Gelar Workshop Percepatan Pembangunan

“Fokus kami saat ini terus melakukan percepatan pembangunan smelter agar bisa segera selesai dengan target melakukan commissioning, sesuai dengan tar­get relaksasi yang baru ditetapkan pemerintah,” tutur Rachmat.

Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi menilai, keputusan Pemerintah men­jadikan pembangunan smelter sebagai syarat ekspor komoditas mineral merupakan langkah yang sangat tepat.

Menurutnya, Kebijakan ini dapat mendorong pengusaha tambang membangun industri pengolahan di dalam negeri.

Baca juga : Kejar Target RPJMN, BNPP Kebut Pembangunan 26 PLBN

“Selain nilai tambah, terbangunnya smelter tentu akan menyerap jumlah tenaga kerja yang sangat bermanfaat untuk per­ekonomian,” ujar Fahmy. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.