Dark/Light Mode

Menko PMK Dan Menaker Peringati May Day Di Panasonic Gobel Indonesia

Senin, 1 Mei 2023 20:15 WIB
Bos Panasonic Gobel Indonesia Rachmat Gobel (tengah) diapit Menaker Ida Fauziyah dan Menko PMK Muhadjir Effendy (kanan) dalam peringatan May Day di Kantor Panasonic Gobel Indonesia, Jakarta, Senin (1/5). (Foto: Dok. Panasonic Gobel)
Bos Panasonic Gobel Indonesia Rachmat Gobel (tengah) diapit Menaker Ida Fauziyah dan Menko PMK Muhadjir Effendy (kanan) dalam peringatan May Day di Kantor Panasonic Gobel Indonesia, Jakarta, Senin (1/5). (Foto: Dok. Panasonic Gobel)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ada yang berbeda ada peringatan May Day atau Hari Buruh tahun ini. Pemerintah menggelar peringatan Hari Buruh Internasional yang jatuh tiap 1 Mei itu, dengan mengadakan halal bihalal. Lokasinya, di Panasonic Manufacturing Indonesia.

Acara tersebut dihadiri Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Ida Fauziah, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia M Arsjad Rasjid, dan Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Yorrys Raweyai.

Mengapa pemerintah memilih menggelar May Day di grup usaha Panasonic Gobel Indonesia?

“Saya tidak tahu secara persis, alasan pemerintah memilih peringatan tersebut di pabrik kami. Yang jelas, May Day di perusahaan kami, selalu berlangsung tertib dan damai. Kami menerapkan nilai-nilai Pancasila, yang dijabarkan dalam tujuh prinsip perusahaan,” kata Rachmat Gobel, pemilik usaha Panasonic Gobel Indonesia, yang bermitra dengan Panasonic dari Jepang tersebut.

Gobel yang juga Wakil Ketua DPR RI Bidang Korinbang, mengajak publik merayakan May Day dengan bahagia dan saling memaafkan.

"May Day atau Peringatan Hari Buruh Internasional digelar tiap 1 Mei. Tahun ini, kebetulan bertepatan dengan suasana Lebaran yang jatuh pada Sabtu, 22 April 2023, atau sembilan hari sebelum Mayday. Karena itu, peringatan May Day digabungkan dengan acara halal bihalal, dengan saling berbagi maaf dan kebahagiaan," papar Gobel.

Mengenai tujuh prinsip perusahaan yang merupakan penjabaran Pancasila, Gobel menjelaskan, ketika mendirikan Panasonic Gobel Indonesia, mendiang ayahnya: Thayeb Mohammad Gobel menanamkan semangat nasionalisme, cinta Tanah Air, serta idealisme untuk berbakti kepada negara melalui industri serta semangat kekeluargaan, kemanusiaan, dan kegotongroyongan.

Baca juga : Menaker Ida Fauziyah: May Day Sejalan dengan Semangat Idul Fitri

Tujuh prinsip itu meliputi utamakan berbakti kepada negara melalui industri; utamakan berlaku jujur dan adil; utamakan kerja sama dan keselarasan; utamakan berjuang untuk perbaikan; utamakan ramah tamah dan ksatria; utamakan menyesuaikan diri dengan kemajuan zaman; utamakan bersyukur dan berterima kasih.

Saat pertama mendirikan industri elektronika pada 1954, Gobel menyebut, ayahnya termotivasi oleh pidato-pidato Bung Karno. Lahirnya radio transistor nasional pertama merk Tjawang, ditujukan agar pidato Bung Karno bisa didengar masyarakat di seluruh pelosok Tanah Air. Termasuk, yang tinggal di gunung-gunung.

Pembangunan industri elektronika nasional ini, terinspirasi semangat juang Bung Karno.

“Sebelum diajarkan membuat barang, hatinya harus lebih dulu dibangun. Barang berkualitas hanya lahir melalui manusia berkualitas,” katanya.

“Semua nilai-nilai tersebut harus menjadi budaya kerja di perusahaan, dan menjadi bagian dari kepribadian semua pihak,” imbuh Gobel.

Pada prinsip pertama, tertera jelas integrasi nasionalisme dengan kehidupan kerja. Karena itu, setiap tanggal 17 di setiap bulan, ada upacara bendera.

"Jadi bukan hanya pada 17 Agustus saja. Mungkin, ini satu-satunya perusahaan dan pabrik yang mengadakan upacara bendera setiap bulan. Kami menanamkan patriotisme. Semua warga bangsa harus memiliki jiwa patriotisme," ujar Gobel.

Baca juga : Di Depan Luhut, MG Kenalkan Mobil Listrik MG4 EV Untuk Pasar Indonesia

Menurutnya, negeri ini butuh para pejuang di semua sektor. Tak ada bangsa maju, jika urusan negara dan bangsa hanya dibebankan di pundak sedikit orang. Tidak ada bangsa maju, jika mayoritas rakyatnya lembek dan abai.

"Kita semua harus menjadi patriot dan pejuang. Jiwa patriotik dan jiwa juang harus selalu dipupuk dan dirawat, agar kita tak tersesat dan tidak tertidur,” tandasnya.

Melalui tujuh prinsip perusahaan tersebut, Panasonic Gobel Indonesia membangun pola hubungan pekerja, perusahaan, dan pemerintah. Pertengahan tahun 1970-an, pola ini dimuat dalam sebuah “Buku Biru”.

"Ini kemudian diadopsi oleh Pak Sudomo selaku Menaker saat itu, menjadi pola hubungan industrial Pancasila,” ucap Gobel.

Melalui konsep ini, Panasonic Gobel Indonesia membedakan konsep pabrik dengan konsep industri.

“Membangun industri itu membangun ekosistem. Goal-nya bukan produk barang, tapi sebuah pola hidup bersama antara pekerja, manajemen, pemilik, pemerintah, dan akhirnya masyarakat sebagai end user. Karena itu, kami memiliki nilai yang kami sebut memanusiakan manusia, bukan mempekerjakan manusia," beber Gobel.

"Kami semua adalah sebuah keluarga besar. Sebagai keluarga besar, maka kami harus memperhatikan karyawan dengan memenuhi semua kebutuhannya. Mulai dari hal fisik hingga yang batin. Misalnya, yang Islam pergi umroh dan haji. Yang Katholik, ke Lourdes. Yang Kristen, ke Yerusalem. Yang Hindu, ke India. Yang Budha, ke Thailand,” lanjutnya.

Baca juga : Menko PMK Dan Menhub Lepas Keberangkatan Peserta Mudik Gratis Naik Kapal Dobonsolo

Di masa puncak krisis akibat Covid-19, Panasonic Gobel Indonesia tak mengurangi gaji karyawan ataupun melakukan PHK. “Kami sebagai pemilik, justru yang harus berkorban,” katanya.

Masa Covid-19, juga menjadi pembuktian keberhasilan Panasonic Gobel Indonesia dalam membangun sumberdaya manusia, dan melakukan transfer of technology.

Semua pegawai dari Jepang ditarik ke negara asalnya. Tapi, perusahaan tetap berjalan sebagaimana mestinya. Dijalankan oleh putra-putri terbaik bangsa.

Hebatnya lagi, Panasonic Gobel Indonesia juga menganut kebijakan mother care dan children care. Sehingga, ada fasilitas untuk ibu hamil, ibu menyusui, penitipan bayi, dan juga taman kanak-kanak.

“Kami peduli terhadap keharmonisan keluarga. Kami percaya, hal baik lebih mudah lahir dari keluarga yang harmonis,” tegas Gobel. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.