Dark/Light Mode

BSI: Data Dan Dana Aman, Layanan Transaksi Sudah Normal

Selasa, 16 Mei 2023 10:40 WIB
Ilustrasi layanan ATM BSI (Foto: dok. BSI)
Ilustrasi layanan ATM BSI (Foto: dok. BSI)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI kembali memastikan bahwa data dan dana nasabah dalam kondisi aman. Nasabah dapat bertransaksi secara normal.

Hal itu disampaikan Corporate Secretary BSI Gunawan A. Hartoyo, merespons isu kebocoran data yang diakibatkan oleh serangan siber dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, terkait kendala yang dialami BSI pada Senin (8/5).

"Kami memastikan, data dan dana nasabah aman. Urusan transaksi juga aman. Kami berharap nasabah tetap tenangm Kami akan bekerja sama dengan otoritas terkait, untuk  menyikapi isu kebocoran data,” kata Gunawan.

BSI mengajak masyarakat dan para stakeholder untuk semakin menyadari hadirnya potensi serangan siber, yang dapat menimpa siapa saja.

BSI pun terus meningkatkan upaya pengamanan, untuk memperkuat digitalisasi dan keamanan sistem perbankan, dengan prioritas utama menjaga data dan dana nasabah.

Baca juga : Kembali Normal, Layanan Transaksi BSI Dengan Kementerian Keuangan

Gunawan mengakui, serangan siber merupakan ancaman di era digital. Seiring meningkatnya penggunaan IT pada proses bisnis.

Serangan siber dapat terjadi di mana-mana, dan bisa menyasarberbagai pihak.

“Ini merupakan keniscayaan, seiring semakin banyaknya penggunaan IT pada bisnis. Karena itu, penting bagi kita sebagai pelaku bisnis, untuk meningkatkan kewaspadaan dan memperbanyak kolaborasi dengan pemerintah, regulator, dan masyarakat umum. Untuk mencegah kejahatan siber,” papar Gunawan.

Setelah menerima informasi tentang kemungkinan adanya serangan, BSI terus melakukan pengecekan dan menindaklanjuti keseluruhan sistem, serta melakukan mitigasi jangka panjang.

“BSI berharap, masyarakat tidak mudah percaya atas informasi yang berkembang, dan selalu melakukan pengecekan ulang atas informasi yang beredar. Sekali lagi, kami pastikan, data dan dana nasabah tetap aman,” kata Gunawan.

Baca juga : BSI Yakinkan Layanan Cabang, ATM Dan Mobile Banking Sudah Kembali Normal

BSI terus melakukan langkah preventif penguatan sistem keamanan teknologi informasi terhadap potensi gangguan data, dengan peningkatan proteksi dan ketahanan sistem.

Secara paralel, BSI juga melakukan investigasi internal dan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Seperti Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), serta instansi lainnya.

Di mata BSI, kepentingan nasabah merupakan hal yang paling utama.

Karena itu, bank yang dikomandoi Hery Gunardi terus memastikan agar perlindungan konsumen, dalam hal ini perlindungan terhadap data dan dana nasabah, terus terjaga.

“Gangguan yang sempat terjadi pada Senin, 8 Mei 2023, sudah diatasi secara bertahap. Kendala sudah selesai dipulihkan. Nasabah dapat kembali melakukan transaksi keuangan, dan pembayaran yang dibutuhkan," jelas Gunawan.

Baca juga : Warga Jateng Puas Dan Bangga Atas Peningkatan Layanan Kesehatan Dari Ganjar Pranowo

"Kami juga melakukan asesmen terhadap serangan, melakukan pemulihan, audit, dan mitigasi agar gangguan serupa tidak terulang,” lanjutnya.

BSI berkomitmen untuk terus memperkuat pertahanan dan keamanan siber perbankan, dan senantiasa mengimbau nasabah agar tetap waspada dan berhati-hati atas segala bentuk modus penipuan, yang mengatasnamakan Bank Syariah Indonesia.

Seluruh nasabah, diimbau tidak memberikan PIN, OTP maupun password kepada siapa pun, termasuk pegawai BSI.

Nasabah yang ingin memperoleh informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Bank Syariah Indonesia Call 14040.

“Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan selama proses normalisasi layanan BSI pekan lalu,” pungkas Gunawan. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.