Dark/Light Mode

Asetku Turut Aktif dalam Fintech Exhibition 2019 di Samarinda

Kamis, 5 September 2019 20:42 WIB
Kunjungan Direktur Perizinan Pengaturan dan Pengawasan Fintech OJK, Hendrikus Passagi, dan Ketua Harian AFPI, Kuseryansyah , ke booth Asetku, di Fintech Exhibition 2019 Samarinda. (Foto: Dok. Asetku)
Kunjungan Direktur Perizinan Pengaturan dan Pengawasan Fintech OJK, Hendrikus Passagi, dan Ketua Harian AFPI, Kuseryansyah , ke booth Asetku, di Fintech Exhibition 2019 Samarinda. (Foto: Dok. Asetku)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perkembangan Financial Technology (Fintech), khususnya Fintech peer to peer lending (P2PL), di Indonesia cukup pesat. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, terdapat 127 perusahaan fintech P2P yang telah terdaftar dan diawasi OJK per 7 Agustus 2019. Hadirnya berbagai platform P2PL perlu diimbangi dengan pemerataan literasi keuangan digital di seluruh kota di Indonesia. Dengan semangat tersebut, Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) dengan dukungan OJK kembali mengadakan Fintech Exhibition 2019 di Main Atrium Big Mall Samarinda, Kalimantan Timur. Pameran yang berlangsung selama dua hari mulai 3-4 September 2019 akan di hadiri oleh lebih dari 50 platform Fintech salah satunya Asetku.
 
Asetku merupakan platform P2P Lending yang aktif berkontribusi mendukung program pemerintah dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan digital Indonesia. Sebelumnya, Asetku telah melakukan sosialisasi mengenai cakap dalam memilih dan menggunakan layanan Fintech P2P Lending di Kota Medan, Bandung, Tangerang, Semarang, Jakarta, Palembang, Yogyakarta, Padang, Pekanbaru, Manado, Bali, dan kini Samarinda.
 
Andrisyah Tauladan, Direktur Asetku, meyakini melalui sosialisasi yang telah dilakukan dan keikut sertaan Asetku dalam Fintech Exhibition 2019 dapat membantu masyarakat agar lebih paham dan cermat dalam memilih jasa keuangan digital.
 
“Adanya acara Fintech Exhibition 2019 ini akan sangat membantu masyarakat setempat untuk memahami mengenai industri Fintech Peer to peer lending di Indonesia dan juga lebih mengenal platform yang sudah terdaftar dan diawasi OJK. Sehingga masyarakat tidak salah dalam memilih Fintech. Acara ini juga membantu teman-teman Fintech P2P Lending untuk mengenalkan jasa dan manfaat yang ditawarkan dari tiap platform kepada masyarakat luas sehingga meningkatkan literasi keuangan, khususnya keuangan digital yang saat ini sudah menjadi salah satu kekuatan pendukung perkembangan ekonomi di Indonesia," ucapnya, dalam keterangan yang diterima redaksi, Kamis (5/9).
 
Jimmi Kharisma, Chief Risk Officer (CRO) Asetku, menambahkan, dengan adanya acara ini pihaknya berharap dapat memberikan edukasi dan layanan kepada masyarakat untuk merasakan layanan finansial yang bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan pinjaman maupun masyarakat yang memberikan pinjaman.
 
Selain edukasi secara offline, Asetku juga aktif melakukan edukasi secara online melalui aplikasi Asetku dengan berbagai artikel maupun video seputar keuangan digital. Pengguna diharapkan dapat memahami risiko-risiko dan memaksimalkan manfaat yang ditawarkan Fintech P2P Lending.
 
Setiap platform memiliki produk dan keunggulan yang berbeda-beda. Acara ini menjadi medium yang tepat bagi platform Fintech P2P Lending untuk memperkenalkan produk yang ditawarkan. Sehingga masyarakat dapat lebih mudah memilih platform yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi finansial masing-masing setelah paham mengenai platform tersebut. “Apa pun kebutuhannya yang terpenting kami menghimbau agar selalu menggunakan Platform Fintech P2P Lending yang telah terdaftar dan diawasi oleh OJK seperti Asetku,” ucapnya.
 
Di Asetku, pengguna dapat mengembangkan nilai dana mengaggurnya (idle fund) dengan return rate 18 persen-22 persen. Dana pemberi pinjaman akan disalurkan kepada peminjam berkualitas. Asetku menjalin kerjasama dengan beberapa marketplace. Dari kerjasama tersebut, Asetku dapat mengetahui tren transaksi; kuantitas transaksi hingga ketepatan, keberhasilan, dan kemampuan pembayaran calon peminjam.
 
“Double filter juga kami lakukan terhadap peminjam-peminjam marketplace untuk memastikan calon peminjam benar memiliki grade sangat baik. Jadi kemungkinan wanprestasi atau gagal bayar peminjam rendah. Untuk Asetku sendiri hingga kini tingkat keberhasilan pengembalian dana kepada pemberi pinjaman di angka 100 persen,” katanya.
 
Pilihlah platform Fintech P2P Lending yang memiliki tingkat keberhasilan bayar atau TKB90: 100 persen atau mendekati angka tersebut. Asetku berhasil menyalurkan lebih dari 2 trilliun dana kepada lebih dari 700 ribu peminjam yang sebelumnya tidak memiliki akses. Asetku optimis angka tersebut akan terus meningkat diiringi dengan semangat literasi keuangan digital yang merata di seluruh daerah Indonesia. [MRA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.