Dark/Light Mode

Indonesia Forest Forum Komit Lestarikan Mangrove Dan Gambut

Selasa, 6 Juni 2023 14:33 WIB
Ilustrasi hutan mangrove. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi hutan mangrove. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah melalui Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), berkomitmen melaksanakan restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove di Indonesia. Pasalnya, ekosistem keduanya kini mengalami penuruan.

"Saat ini, luas ekosistem gambut di Indonesia hanya sebesar 13,4 juta hektare dan mangrove seluas 3,36 juta hektare," ujar Kepala Kelompok Kerja Teknik Restorasi Badan Restorasi Gambut dan Mangrove, Agus Yasin, melalui keterangan tertulis kepada RM.id, Selasa (6/6).

Agus Yasin menjelaskan, BRGM menerapkan strategi 3R untuk merestorasi gambut. Yaitu, rewetting, revegetation, and revitalization of livelihood (pembasahan, revegetasi, dan revitalisasi mata pencaharian).

"Adapun untuk mangrove, pendekatannya menggunakan 3M, yakni Memulihkan, Meningkatkan, dan Mempertahankan," sebutnya.

Baca juga : Buruan! Laga Indonesia Vs Argentina Cuma 60 Ribu Tiket, Harga Mulai Rp 600 Ribu

Analisa BRGM, kerusakan ekosistem gambut dan mangrove terjadi di Areal Penggunaan Lain (APL) hingga di dalam kawasan hutan. Di lokasi ekosistem yang terdegradasi, tidak memiliki keanekaragaman hayati tinggi atau kelimpahan spesies yang cukup.

Sontak, BRGM bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pemerintah daerah, dan sektor swasta telah melakukan upaya-upaya pemulihan atas ekosistem gambut dan mangrove. Tujuannya, untuk pemenuhan target Nationally Determined Contribution (NDC).

Secara teknis, katanya, aksi yang dilakukan di area yang sangat luas ini memiliki sejumlah tantangan. Ketika hendak melakukan restorasi, sebagain lahan sudah ada pemanfaatan. Sehingga, pihaknya perlu mencari jalan tengah antara restorasi maupun pemanfaatan.

Dalam beberapa kasus, katanya, BRGM juga mempunyai pilihan untuk pemulihan ekosistem di kawasan konservasi seperti di beberapa taman nasional hingga suaka margasatwa. Contohnya, di Taman Margasatwa Padang Sugihan di Banyuasin, Sumatera Selatan.

Baca juga : Kolaborasi Sharp Indonesia dan Yayasan Kehati Komitmen Lestarikan Lingkungan

BRGM, menurut Agus, terus bekerja maksimal agar restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove benar-benar memiliki kontribusi terhadap target Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC).

Senior Program Director Yayasan Konservasi Indonesia, Fitri Hasibuan menjelaskan, ekosistem mangrove dan gambut ini dikenal dengan ekosistem lahan basah atau wetland. Cirinya, memiliki keunikan dari sisi fungsinya termasuk fungsi dari habitat keanekaragaman hayati atau spesies.

"Kita tahu kalau di ekosistem gambut banyak spesies penting yang critically endangered seperti orangutan, harimau sumatera, dan gajah. Sementara, di ekosistem mangrove kita juga menemukan spesies penting, contoh beberapa jenis ikan dan bekantan," sebutnya.

Pakar Lingkungan Hidup Emil Salim mengatakan, Indonesia memiliki ekosistem yang berbeda-beda. "Maka ekosistem yang ada harus dipertahankan keasliannya. Bukan ekosistem Kalimantan diubah menjadi ekosistem Jawa," ujar Emil Salim.

Baca juga : Beli Tiket Formula E Bisa Di Bank Mandiri, Begini Caranya

Mantan Menteri Lingkungan Hidup ini menyerukan, agar perlindungan gambut dan mangrove menjadi prioritas. Karena menurut dia, hutan gambut dan mangrove selain menjadi rumah bagi keanekaragaman hayati, juga berfungsi sebagai penyerap dan penyimpan karbon. Kedua kawasan ini berkontribusi signifikan dalam mitigasi perubahan iklim.

Untuk diketahui, pesan advokasi ini, juga disampaikan di acara Indonesia Forest Forum dengan tema peran Gambut dan Mangrove dalam Mempertahankan Keanekaragaman Hayati di Indonesia Menuju ENDC” yang tayang di kanal YouTube. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.