Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sandi Octa Susila, Petani Milenial Lulusan S2

Sabtu, 7 September 2019 18:45 WIB
Sandi Octa Susila (Foto: Istimewa)
Sandi Octa Susila (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Masih muda, berpendidikan S2 IPB, penggerak 373 petani, mengelola total 120 hektare lahan sayuran berafiliasi dengan PTPN dan lahan swasta serta lahan pribadi dengan membawahi 50 karyawan adalah sederet profile seorang Sandi Octa Susila.

Pemuda kelahiran Cianjur ini menetapkan profesi dan bisnisnya di dunia pertanian. Hal yang teramat jarang digeluti anak muda pada usianya. Bahkan dia memulai usaha sejak duduk di semester 5, S1 IPB. Awal terjun di dunia bisnis, Sandi melihat banyak hasil panen kebun sayur tidak maksimal diperjualbelikan. Bermodalkan salah satu website jual beli, Sandi mendokumentasikan satu per satu hasil produksi ayahnya dan para petani di kampung halamannya. Dari situlah dia mendapat pengalaman pertama. 

“Saya memulai usaha pada 2015. Saat itu masih semester 5. Saya ambil wortel, lettuce, beras, daun bawang dan kentang dari lahan ayah saya sendiri dan beberapa hasil panen petani lainnya. Klien pertama saya sebuah perusahaan cepat saji. Omzet yang saya terima Rp 3 juta dengan keuntungan sekitar Rp 300 ribu-Rp 500 ribu per dua minggu. Angka segitu cukup besar bagi seorang mahasiswa,” cerita Sandi.

Baca juga : Selandia Baru Promosikan Makanan Sehat di Mal

Sementara ayahnya mengambil jalur retail sayur, Sandi bergerak pada bisnis horeka (hotel restaurant dan cattering). Bisnisnya juga tidak selancar dugaan orang. Sandi pernah menjadi korban penipuan dan mengalami depresi cukup berat. Berkat dukungan keluarga dan orang terdekat, Sandi kembali bangkit dan merintis usahanya. Dalam kurun waktu 4 tahun, sayur-mayur di bawah binaannya berhasil memasok 25 hotel di Jawa Barat dan beberapa retail di Jakarta. Berperilaku santun, rendah hati, akrab dengan para pegawainya adalah ciri khasnya.

Selain usaha budidaya lahan, Sandi juga membina Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) yang terbuka bagi siapa saja. Pada level bisnis, dirinya mengembangkan UD. Mitra Tani Parahyangan sebagai perusahaan pemasok bahan baku hotel.  Dalam menerapkan harga jual, pemuda berusia 26 tahun ini menawarkan harga bagus untuk petani. Kepiawaiannya merangkul petani, meyakinkan perusahaan dan membangun team work adalah kunci sukses Sandi. Tidak hanya berorientasi profit, Sandi membantu petani sekitar dalam permodalan dengan bentuk natura (pupuk, benih, pestisida, dan sebagainya). 

“Misal, harga kentang petani Rp 4 ribu, kami beli Rp 8 ribu lalu kami jual ke perusahaan Rp 11 ribu. Kenapa petani mau? Ini karena dari sisi value kita tambah, dari sisi pasar ada kejelasan, dan yang paling penting mereka mau diedukasi standar kualitas sesuai keinginan klien kami,” ujarnya. 

Baca juga : Kantor Susi Habiskan Rp24 Miliar Bangun Pasar Ikan di Palembang

Terkait kondisi cuaca yang sulit diprediksi, Sandi memiliki kiat khusus agar suplai ke konsumen tepat waktu. Tak hanya mengatur pola tanam, waktu dan jumlah pesanan ke masing-masing petani sudah terjadwal baik.

“Kita atur betul-betul pola tanamnya. Kapan komoditas ini panen tepat pada saat dibutuhkan harus kita pantau. Jadi di kantor holding office kami (HO) itu, PO atau purchase order sejak pukul 8 pagi hingga 5 sore. Setelah itu kita rekapitulasi PO dan sebarkan orderan ke petani yang bekerja sama dengan kita. Petani sudah paham berapa rata-rata permintaan dari kita. Berikutnya proses penyerahan produk dilakukan di-holding office kami. Terakhir,  produk dipacking dan siap antar, serta diterima oleh klien kami pagi harinya,” papar Sandi.

Berpenghasilan rata-rata Rp 500 juta per bulan, Sandi bertekad meningkatkan lahan miliknya semakin luas. Bahkan dalam waktu dekat, Sandi tengah mengembangkan inovasi agrowisata yang dibuka untuk para pengunjung yang studi banding, kuliah lapang hingga untuk umum dalam bentuk kelompok.

Baca juga : Era Digital 4.0, Petani Butuh Sentuhan Milenial 

Tidak hanya itu, Sandi tengah mengkaji bisnis ekspor ke Timur Tengah. Sandi menyebutkan sejauh ini Kementerian Pertanian berperan banyak bagi kemajuan para petani. Dirinya meyakini bisnis pertanian tidak akan ada matinya dan senantiasa prospektif. Berhasil dengan bisnisnya ini, dia berharap akan banyak figur muda pertanian sepertinya.

“Ada yang menanyakan kenapa saya S2 kok terjun ke pertanian, balik ke daerah berprofesi sebagai petani. Di sini saya tekankan kepada para anak muda yang menanyakan itu bahwa saya ingin menjadi bagian dari perubahan paradigma terhadap para petani, yang sebagian besar menganggap petani itu lecek, kucel dan rugi terus. Ketika kita bisa me-manage dengan baik, dipadukan dengan keilmuan, Insya Allah akselerasi itu akan cepat untuk keberhasilan. Saya berharap ada Sandi-Sandi yang lain. Disertai dukungan Kementerian Pertanian yang semakin baik, dalam menyongsong bonus demografi generasi emas ini, Insya Allah, Pertanian menjadi sektor bisnis yang semakin seksi dan prospektif,” pungkas Sandi.

Mengetahui sosok Sandi, Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto, bangga dan turut senang. Keberadaan anak muda yang berhasil di bidang pertanian patut ditiru dan merupakan harapan keberlangsungan pertanian. "Ini sangat luar biasa. Di usia 26 tahun sudah menjadi milyader di bidang pertanian, patut diapresiasi dan mendapat penghargaan yang tinggi. Sandi membuktikan bahwa dengan bertani bisa sejahtera, bisa maju dan membangun negeri ini. Tentunya harapan kami bisa lahir anak-anak muda yang bergerak di bidang pertanian demi terwujudnya kedaulatan pangan," kata Anton. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.