Dark/Light Mode

Produsen Kompak Standarisasi Pendukung EV

Pemilik Kendaraan Listrik Makin Mudah Cas Baterai

Jumat, 16 Juni 2023 07:30 WIB
Direktur Utama PLN Dar­mawan Prasodjo. (Foto: Dok. PLN)
Direktur Utama PLN Dar­mawan Prasodjo. (Foto: Dok. PLN)

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia Battery Corporation (IBC) dan lima produsen motor listrik (molis) sepakat melakukan standardisasi infrastruktur pendukung Electric Vehicle (EV). Langkah ini akan memudahkan pemilik kendaraan listrik mengisi atau cas baterai.

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN melalui Indo­nesia Battery Corporation (IBC) bekerja sama dengan lima produs­en motor listrik (molis), menghadirkan sistem Battery Asset Management Services (BAMS). Yaitu platform ekosistem molis yang mencakup penyediaan baterai, swap station (stasiun penggantian) dan charging stations (stasiun pengisian). Serta aplikasi yang dapat digunakan oleh berbagai merek motor listrik, termasuk motor listrik konversi.

Pengamat transportasi dari Masyarat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno mengapresiasi upaya standarisasi infrastruktur kendaraan listrik.

Baca juga : Menperin Ajak Daihatsu Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik Di ASEAN

Djoko melihat, sejumlah BUMN (Badan Usaha Milik Negara) secara berkelanjutan terus membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Mulai dari pemberian subsidi, kemudahan pembiayaan, lalu sekarang ada standardisasi in­frastruktur pendukung.

“Semua dilakukan tidak hanya oleh BUMN, tetapi juga swasta karena memang membangun ekosistem kendaraan listrik perlu dukungan banyak pihak,” ujar Djoko kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Ia menuturkan, belum banyak orang yang beralih dari kendaraan konvensional atau berbahan bakar minyak (BBM) ke listrik sehingga memang diperlukan inovasi-inovasi berkelanjutan.

Baca juga : Nilai Pakai Tinggi, Penjualan Kendaraan Listrik Naik 2 Kali Lipat Di Tokopedia

“Sekarang ini yang banyak penggunanya adalah sepeda listrik, mereka mulai masuk ke jalan raya. Ini harus diperhati­kan, karena mempertimbangkan faktor keselamatan,” imbaunya.

Untuk terus meningkatkan volume kendaraan listrik, menurut Djoko, baiknya difokuskan dulu pada transportasi umum karena mengangkut lebih banyak orang. Dan secara bertahap, transpor­tasi umum bertenaga listrik dioperasikan di kota-kota besar di seluruh Indonesia.

Sebelumnya, IBC menandatangani kerja sama dengan produsen motor listrik Gesits, Volta, ALVA, VIAR dan United. Selain itu, dengan Bengkel Konversi Bintang Racing Team dan Spora EV untuk melakukan penyeragaman standardisasi baterai dan infrastruktur pendukung lainnya. Penandatanganan kerja sama dilakukan di Kantor Ke­menterian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Senin (12/6).

Baca juga : Proses Pembelian Kendaraan Listrik Pun Bakal Lebih Mudah

Direktur Utama IBC Toto Nugroho menjelaskan, tantangan dalam akselerasi adopsi motor listrik di Indonesia saat ini adalah platform baterai yang berbeda setiap merek.

Karena itu pihaknya menghadirkan satu platform yang sama, yaitu BAMS, guna memudahkan masyarakat yang memiliki ken­daraan listrik.

“Pengguna berbagai merek motor listrik dan konversi di Indonesia, dapat menggunakan ekosistem yang sama, lewat BAMS,” ujarnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.