Dark/Light Mode

Bamsoet Dukung Pemasaran Produk Halal UMKM Ke Pasar Internasional

Senin, 19 Juni 2023 21:07 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kanan) menyaksikan penandatanganan Joint Venture Agreement PT Aladdin Digital Indonesia, di Jakarta, Senin (19/6). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kanan) menyaksikan penandatanganan Joint Venture Agreement PT Aladdin Digital Indonesia, di Jakarta, Senin (19/6). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengapresiasi penandatanganan Joint Venture Agreement antara A1 Venture PTE LTD (Aladdin Group) yang berbasis di Singapura dengan PT BDER Ventures Indonesia dan PT Sinar Tjili Abadi untuk mendirikan usaha bersama melalui PT Aladdin Digital Indonesia. Kerja sama ini untuk mengembangkan dunia usaha social commerce, metaverse, education, tourism, dan games modules di Indonesia. Khususnya dalam memasarkan produk halal dari berbagai pelaku UMKM Indonesia ke pasar internasional.

Menurut Bamsoet, kerja sama ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki posisi tawar strategis bagi para investor global. Aladdin Group setidaknya telah hadir di 45 negara, dengan 5 miliar konsumen, dengan 1,45 miliar di antaranya merupakan konsumen Muslim.

“Bekerja sama dengan PT BDER Ventures Indonesia serta PT Sinar Tjili Abadi, merupakan langkah strategis bagi Aladdin Group untuk semakin menguatkan posisinya di pasar produk halal dunia. Sekaligus memberikan keuntungan bagi Indonesia agar berbagai produk halalnya bisa lebih mendunia," ujar Bamsoet, usai menyaksikan penandatanganan Joint Venture Agreement PT Aladdin Digital Indonesia, di Jakarta, Senin (19/6).

Baca juga : Bamsoet Dorong OJK Segera Dirikan Bursa Kripto

Turut hadir antara lain, Direktur Utama A1 Venture PTE. LTD (Aladdin Group) Dato 'Sri To Kam Foo, Chairman Aladdin Group Zainul Abidin Rasheed, Direktur Utama PT BDER Ventures Indonesia Junaidi Elvis, serta Direktur PT Sinar Tjili Abadi Ramadi.

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, laporan State of Global Islamic Economy Report (SGIE) 2020/2021 mencatat peran Indonesia dalam tujuh sektor ekonomi syariah dunia sangat kuat. Misalnya pada sektor makanan halal, dari total 1,17 triliun dolar AS yang dikeluarkan 1,9 miliar penduduk Muslim dunia, sebesar 144 miliar dolar AS di antaranya berputar di Indonesia.

Dari 66 miliar dolar AS ekonomi syariah pada sektor kosmetika halal, sebesar 4 miliar dolar AS di antaranya berputar di Indonesia. Serta dari sekitar 2,88 triliun dolar AS industri keuangan syariah dunia, sebanyak 99,2 miliar dolar AS di antaranya berputar di industri keuangan syariah Indonesia.

Baca juga : Workshop Fotografi, Maksimalkan Produk UMKM Lebih Bernilai

SGIE Report 2020/2021 juga memprediksi, pada 2024 tingkat konsumsi pangan halal dunia naik dari 1,17 triliun dolar AS pada 2019 menjadi 1,38 triliun dolar AS. Konsumsi mode Muslim akan meningkat dari 277 miliar dolar AS menjadi 311 miliar dolar AS.

“Peningkatan tersebut tidak hanya terjadi di negara-negara mayoritas penduduk Muslim seperti Timur Tengah, melainkan juga berbagai negara mayoritas non-Muslim lainnya seperti di kawasan Eropa. Sebab para konsumen non-Muslim juga meyakini keberadaan label halal tidak hanya terkait agama, tetapi juga terkait kebersihan dan keamanan sebuah produk," jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, SGIE juga melaporkan pada 2019 tercatat 1,9 miliar Muslim di berbagai penjuru dunia membelanjakan 2,02 triliun dolar AS untuk memenuhi kebutuhan mereka terhadap berbagai produk yang sesuai prinsip syariah. Ini menunjukkan betapa besarnya potensi pasar ekonomi syariah dan produk halal dunia.

Baca juga : Bamsoet Dorong Permenhub Kustomisasi Kendaraan Bermotor Segera Terbit

"Memajukan penduduk Muslim melalui berbagai produk maupun industri berbasis syariah bukanlah untuk memusuhi penduduk agama lain, melainkan sebagai alternatif jalan keluar atas kondisi dunia yang sudah karut marut akibat terlalu lama dirundung kapitalisme dan liberalisme. Wajah dunia tidak boleh lagi didominasi pertentangan antara kaya dengan miskin. Melainkan harus diubah menjadi saling tolong menolong, solidaritas antar manusia yang memberikan kesempatan kepada siapapun mencapai kesejahteraan dan kemakmuran," pungkas Bamsoet.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.