Dark/Light Mode

OJK: Sektor Keuangan RI Stabil Di Tengah Gonjang-ganjing Ekonomi Global

Selasa, 4 Juli 2023 16:42 WIB
Konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK, Selasa (4/7). (Foto: Ist)
Konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK, Selasa (4/7). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan, sektor keuangan mulai dari perbankan, non-bank hingga pasar modal tetap stabil di tengah ketegangan dan ketidakpastian perekonomian global.

Hal tersebut dikatakan Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK, Selasa (4/7).

“Terlihat dari sektor permodalan dan likuiditas yang diperkirakan mampu menyerap risiko yang muncul. Kinerja perekonomian nasional juga lebih baik dibanding dengan negara lain,” beber Mahendra.

Saat ini, kata Mahendra, banyak negara yang mengambil kebijakan berbeda dalam menghadapi situasi ketidakpastian ekonomi. Seperti Amerika Serikat (AS) yang mulai menahan kenaikan suku bunga acuan seiring dengan inflasi ekonomi yang sudah mereda.

Baca juga : OJK: Industri Keuangan Syariah RI Tahan Banting, Ini Buktinya

“Tetapi Amerika masih harus menghadapi tantangan ketatnya pasar tenaga kerja,” ujarnya.

Begitu juga di kawasan Eropa. Bank Sentral Eropa memilih untuk menaikkan suku bunga acuannya. Di China, Pemerintah Negeri Tirai Bambu itu mengeluarkan stimulus dan menurunkan suku bunga acuan dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi di negara tersebut.

Sejalan dengan pemulihan ekonomi yang terus berlangsung, kata Mahendra, kinerja korporasi turut terangkat. OJK juga telah meminta perbankan dan perusahaan pembiayaan untuk terus membentuk pencadangan memadai untuk mengantisipasi berbagai ketidakpastian, yang bersumber dari perekonomian global ke depan.

Di kesempatan yang sama, Ketua Eksekutif Pengawasan Perbankan OJK, Dian Ediana Rae menuturkan, dari sisi perbankan juga tetap resilien ditandai dengan fungsi intermediasi yang terjaga dan permodalan yang memadai di tengah pelemahan ekonomi mitra dagang utama.

Baca juga : Wapres Wanti-wanti Ekonomi Bisa Rontok

“Kebijakan hawkish yang masih akan dilanjutkan secara terbatas di negara maju, dan masih tingginya tensi geopolitik. Serta kecenderungan penurunan harga komoditas utama penopang ekspor,” jelasnya.

Tercatat hingga Mei 2023, kredit tumbuh 9,39 persen year on year (yoy) menjadi Rp 6.577 triliun didorong pertumbuhan kredit investasi sebesar 12,69 persen. Per jenis kepemilikan, pertumbuhan kredit Bank Umum Swasta Nasional domestik tumbuh tertinggi yaitu sebesar 15,2 persen yoy. 

Dari sisi pengetatan likuiditas global, pertumbuhan tahunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Mei 2023 melambat menjadi 6,55 persen yoy atau sebesar Rp 8.007 triliun, utamanya didorong penurunan pada giro ke level 8,35 persen yoy. Likuiditas industri perbankan pada Mei 2023 dalam level yang memadai dengan rasio-rasio likuditas yang terjaga. 

“Kualitas kredit masih terjaga dengan rasio NPL (Non Performing Loan) net perbankan sebesar 0,77 persen dan NPL gross sebesar 2,52 persen,” sebut Dian.

Baca juga : Ron DeSantis Umumkan Pencapres Di Tengah Gangguan Twitter Spaces, Panen Ejekan

Kredit restrukturisasi Covid-19 kembali mencatatkan penurunan, baik nominal maupun jumlah nasabah, yaitu sebesar Rp 13,96 triliun menjadi Rp 372,07 triliun dengan jumlah nasabah turun 100 ribu menjadi 1,64 juta nasabah.

Dian juga memastikan, investor asing terus tertarik dalam berinventasi pada perbankan Indonesia. Katanya, saat ini industri perbankan sangat atraktif dan menarik pihak-pihak asing.

“Bahkan permintaan dari kita dari Jepang dari Korea Selatan (Korsel) dari negara tetangga Singapura sedang meningkat untuk bisa akuisisi bank lokal. Saya kira performance bank-bank kita secara nasional bahwa di pasar modal juga jadi penggerak utama itu industri perbankan,” ucap Dian.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.