Dark/Light Mode

Budaya Literasi Penting Untuk Hadapi Perkembangan Teknologi

Selasa, 20 Juni 2023 15:49 WIB
Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando (kanan) seminar Internasional Science Literacy in the Digital Era, di Auditorium Lantai 2 Perpusnas, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (20/6). (Foto: Dok. Perpusnas)
Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando (kanan) seminar Internasional Science Literacy in the Digital Era, di Auditorium Lantai 2 Perpusnas, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (20/6). (Foto: Dok. Perpusnas)

RM.id  Rakyat Merdeka - Budaya literasi sangat dibutuhkan untuk menghadapi pesatnya pembangunan dan perkembangan pengetahuan teknologi serta kebudayaan. Literasi berkaitan erat dengan terciptanya masyarakat yang memiliki kemampuan berinovasi dan kreatif, untuk menciptakan suatu produk dalam menghadapi persaingan global.

Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando mengatakan, untuk menyukseskan pembangunan nasional, budaya membaca memiliki peranan penting dan mendasar.

”Memiliki daya membaca bukan hanya punya kemampuan dan minat baca saja. Tapi juga mampu menangkap isi bacaan, menganalisa, memahami intisari serta membandingkan dengan referensi lain. Bahkan memproduksi barang,” ujarnya dalam seminar Internasional mengusung tema “Science Literacy in the Digital Era”, di Auditorium Lantai 2 Perpusnas Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (20/6).

Baca juga : Kepala BPIP: Pancasila Landasan Perkembangan Iptek

Syarif membeberkan, tujuan membaca adalah untuk menciptakan masyarakat literat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana tertuang dalam rencana pembangunan jarak menengah nasional (RPJMN) 2022-2024. Agar bangsa Indonesia mengikuti persaingan ketat di era globalisasi.

"Dengan literasi, bangsa yang miskin sumber daya alam (SDA) mampu menciptakan teknologi, produk maupun layanan jasa. Bisa meningkatkan pendapatan bangsa. Sebaliknya, negara yang kaya dengan alam tapi nggak punya sumber daya manusia (SDM) berkualitas dapat menurunkan income per kapita,” terang Syarif Bando.

Perpusnas memberikan rumusan literasi ke dalam pengetahuan seseorang terhadap ilmu pengetahuan tertentu, yang diimplementasikan dengan inovasi serta kreativitas tinggi membentuk barang dan saja berkualitas. ”Utamanya dapat dipakai untuk memenangkan persaingan global,” ucap Syarif.

Baca juga : Ketum Prabowo Mania 08 Ingatkan Pentingnya Penguatan Demokrasi

Perpunas membagi lima tingkatan literasi dalam kelompok masyarakat, yang bertujuan menumbuhkembangkan kebudayaan membaca. Pertama, kemampuan baca tulis hitung (calistung) dan pembentukan karakter (sejak usia dini). Kedua, pada tingkat menengah harus punya akses pengetahuan melalui bahan bacaan terjangkau, akurat, terkini dan terpercaya.

”Ketiga, memiliki kemampuan memahami apa yang tersirat daripada tersurat. Keempat, perlu inovasi dan kreativitas untuk antisipasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kelima, memproduksi barang dan jasa berkualitas yang memenangi persaingan global,” tuturnya.

Perpusnas telah meluncurkan 14 juta buku digital, sejak bertransformasi ke dalam bentuk digitalisasi pada Maret 2023. ”Kami juga memproduksi 14 juta konten yang dapat diakses dengan mudah melalui ponsel,” tutup Syarif Bando.

Baca juga : Literasi Jadi Fondasi Untuk Membangun Negara Produsen

Seminar internasional ini merupakan kerja sama Perpusnas dengan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) dan Inter-Academy Partnership (IAP), Association of Academies & Societies of Sciences in Asia (AASSA), Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo, dan The Conversation, serta didukung oleh AASSA Special Committee on SHARE (Science, Health, Agriculture, Risk, Environment) Communication.

Turut hadir dalam seminar itu Chair of SHARE Communication of ASSA Finarya Legoh, Presiden AIPI Satryo Soemantri, Presiden ASSA Ahmet Nuri Yurdusev, serta keynote speaker secara daring oleh Kavita M Berger, peneliti dari National Academy of Science Engineering and Medicine (NASEM) Amerika Serikat, dan Xiang-ping Wu dari WOSL Chinese Academy of Science.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.