Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Antisipasi Dampak Pemanasan Global
Pelaku Industri Hadirkan Produk Ramah Lingkungan
Minggu, 9 Juli 2023 09:52 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi, Ditjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Nicodemus Daud menerangkan, tahun 2017 Indonesia berada di daftar 10 besar Negara penghasil karbon terbanyak di dunia.
Indonesia menyumbang 275,4 megaton karbondioksida (mega-ton CO2). Dari jumlah tersebut, penyumbang terbesarnya adalah industri yang di dalamnya termasuk pertanian, peternakan, dan konstruksi.
Baca juga : Dukung Pelaku Usaha Grosir Dan Supplier, Siklus Luncurkan Produk Ramah Lingkungan
“Pemerintah tentunya punya tahapan-tahapan rencana jangka panjang untuk mengatasi hal ini. Masalah lingkungan ini juga masuk dalam 7 prioritas nasional rencana kerja pemerintah tahun 2024, "terang Nicodemus dalam seminar Sustainable Construction yang diadakan PT Tata Metal Lestari (Tatalogam Group) di Pameran IndoBuildTech 2023, ICE BSD, Rabu (5/7).
Nicodemus menambahkan, target salah satunya adalah penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 27,7 persen. Ia menjelaskan, ada 3 dampak perubahan iklim yang berkaitan dengan sektor perumahan dan permukiman. Yang pertama adanya peningkatan atau penurunan curah hujan.
Baca juga : Ayo, Kembangkan Pangan Alternatif
Kemudian peningkatan kejadian cuaca ekstrim. Dan yang terakhir, peningkatan tinggi muka laut. Dampak ini yang kemudian menjadi tantangan Kementerian PUPR dalam melaksanakan pembangunan konstruksi di tanah air.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya