Dark/Light Mode

Luhut Matangkan Rencana Impor Sapi Dan Kedelai Dari Afsel, Ini Alasannya...

Rabu, 12 Juli 2023 11:35 WIB
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) dalam pertemuan dengan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa. (Foto: Instagram @luhut.pandjaitan)
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) dalam pertemuan dengan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa. (Foto: Instagram @luhut.pandjaitan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan terus mematangkan persiapan Indonesia menghadapi KTT BRICS (Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan) di Johannesburg, pada Agustus mendatang.

Luhut berharap, KTT BRICS dapat mencapai kesepakatan impor sapi dan kedelai yang akan ditandatangani dalam kunjungan tujuh hari ke Afrika Selatan (Afsel).

Sebagai langkah awal, Luhut mengatakan, pihaknya sedang mengeksplorasi potensi kerja sama impor 50 ribu ekor sapi dan 300 ribu ton kedelai dari Afrika Selatan.

Baca juga : Sri Mulyani Happy

Hal ini mutlak dilakukan, mengingat harga daging sapi yang semakin meningkat.

Ditambah lagi, Outlook Kementerian Pertanian mengungkap, Indonesia masih membutuhkan 40 persen komoditas tersebut. Di luar itu, kebutuhan 3 juta ton kedelai di dalam negeri juga harus dipenuhi.

"Inilah upaya kami untuk menyiasati tingginya kebutuhan terhadap kedua komoditas itu," kata Luhut via Instagram, 11 Juli 2023.

Peluang Pasok Listrik

Baca juga : Nusantara FC Tunjuk Rasiman Jadi Pelatih Kepala, Hari Ini Mulai Latihan

Luhut yang datang ke Afsel bersama Pertamina dan PLN, melakukan pembicaraan dengan mitra usaha di negara tersebut. Membahas peluang memasok listrik, yang menggunakan gas dari konsesi di Mozambik.

"Kami juga tengah menjalin relasi antara BUMN dengan pengusaha di Afrika Selatan, yang fokus pada pertambangan mineral kendaraan listrik, perdagangan B2B, keamanan energi - minyak dan gas, hingga perubahan iklim," papar Luhut.

Perjalanannya ke Afrika juga dimotori oleh spirit berbagi pengalaman, tentang industri hilirisasi mineral yang dapat menciptakan multiplier effect terhadap pertumbuhan ekonomi bangsa. Serta visi untuk menciptakan ekosistem industri kendaraan listrik yang kompetitif.

Baca juga : Pengamat: Penataan Transportasi JIS Bermasalah Dari Awal, Tepat Direnovasi

"Inilah komitmen kami terhadap solidaritas global untuk menciptakan kerja sama ekonomi yang kokoh, pertumbuhan ekonomi yang saling menguntungkan, serta menciptakan kesejahteraan rakyat secara bersama-sama " pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.