Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Bertemu Mahfud, Gerakan Serikat Buruh Internasional Minta Dukungan Hentikan Kekerasan Di Myanmar
Rabu, 19 Juli 2023 20:59 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Konfederasi Serikat Buruh Internasional atau International Trade Union Confederation (ITUC) yang mewakili lebih dari 200 juta buruh bersama Federasi Serikat Buruh Global (GUFs), ASEAN Trade Union Council (ATUC), dan Jaringan Serikat Global Indonesia (GUIN) melanjutkan safarinya di Indonesia.
Kali ini mereka bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD di kantornya, Jakarta, Rabu (19/7).
Pertemuan ini dalam rangka membawa misi bagi negara-negara ASEAN termasuk Indonesia untuk membangun aliansi masyarakat sipil terutama buruh dalam mendukung pemulihan demokrasi di Myanmar.
Mahfud menyampaikan dukungannya kepada Gerakan Serikat Buruh Internasional dalam mengadvokasi penyelesaian konflik dan pemulihan demokrasi di Myanmar.
Baca juga : Gerakan Serikat Buruh Internasional Dorong Indonesia Pulihkan Demokrasi Myanmar
"Gerakan buruh selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari perjuangan demokrasi di Indonesia dan di dunia," kata Mahfud.
Mahfud memastikan akan menyampaikan pesan-pesan dari Gerakan Serikat Buruh Internasional kepada menteri-menteri terkait, secara khusus kepada Presiden Jokowi.
Presiden ATUC Andi Gani Nena Wea mengaku prihatin atas kondisi yang terjadi di Myanmar.
Menurutnya krisis kemanusiaan, pelanggaran Hak Asasi Manusia, serta situasi serikat buruh di Myanmar sangat buruk "Sangat memprihatinkan melihat banyak masyarakat di Myanmar mengalami represi yang luar biasa oleh rezim junta militer di sana," katanya.
Baca juga : Luhut: OTT Semakin Sedikit Artinya Pencegahan Korupsi Makin Baik
Andi Gani menjelaskan, hingga saat ini, terdapat lebih dari 1,6 juta orang harus mengungsi, lebih dari 23.000 orang telah ditangkap, dan setidaknya 3.700 orang telah terbunuh sejak kudeta di Myanmar.
"Hal ini termasuk 400 anggota serikat yang ditahan atau ditangkap, dan 53 anggota serikat yang terbunuh," sambung Andi Gani yang juga Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI).
Departemen HAM dan Perburuhan ITUC yang berbasis di Brussels Monina Wong menginformasikan kepada Mahfud MD tentang kebutuhan mendesak bagi ASEAN untuk menyelaraskan rencana implementasi Five Point Consensus Myanmar dengan resolusi ILO untuk memulihkan demokrasi di Myanmar pada November mendatang.
Sementara itu, Sekretaris Regional Pekerja Konstruksi dan Perkayuan Internasional (BWI Asia Pasifik) Apolinar Tolentino ikut menyampaikan keprihatinannya dan berencana mengundang junta militer dalam pertemuan resmi.
Baca juga : Prof. Tjandra: Kendalikan Flu Burung, Indonesia Bisa Manfaatkan Keketuaan ASEAN
"Negara-negara tetangga bisa menjadi tuan rumah diskusi untuk solusi tentang Myanmar yang didasarkan pada resolusi PBB dan ILO tentang Myanmar," jelasnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya