Dark/Light Mode

Luhut: OTT Semakin Sedikit Artinya Pencegahan Korupsi Makin Baik

Selasa, 18 Juli 2023 12:40 WIB
Foto: Fajar Elpradianto/Rakyat Merdeka
Foto: Fajar Elpradianto/Rakyat Merdeka

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menilai, turunnya angka penindakan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menunjukkan sistem pencegahan korupsi berjalan dengan baik.

"Penindakan menurun karena sistemnya makin bagus, orang tidak bisa korupsi, tidak bisa mencuri, kan bagus," kata Luhut, di KPK, Jakarta Selatan, Selasa (18/7).

Tahun ini, KPK baru melakukan tiga operasi tangkap tangan (OTT). Luhut pun mengapresiasi hal tersebut.

Baca juga : Yuni Shara, Digosipin Selingkuh Dengan Suami Maia

"Kalau OTT-nya ndak ada malah lebih bagus. Berarti pencegahannya lebih baik," tuturnya.

Luhut malah heran, masih ada pihak yang membanggakan banyaknya OTT yang dilakukan komisi antirasuah.

Padahal OTT tidak seharusnya menjadi sebuah kebanggaan, lantaran hal itu menjadi indikasi adanya celah korupsi.

Baca juga : KPK Tampik Unsur Politis Dalam Penyelidikan Dugaan Korupsi Di Kementan

"Ngapain bangsa ini pamer-pamer OTT-OTT melulu, bangga lihat itu? OTT Rp 50 juta, Rp 100 juta. Kau ndak pernah cerita berapa mereka menghemat triliunan-triliunan," jelas Luhut.

Justru berkat sistem pencegahan KPK, kata Luhut, banyak anggaran yang bisa dihemat dan diselamatkan.

"Lihat penghematan, pajak kita naik 47 sekian persen. KPK itu terlibat mengaudit semua, itu hitung dong, itu berapa ratus triliun yang dihemat. Itu tidak dikerjakan oleh kantor saya sendiri, saya hanya mengorganisir semua, termasuk di dalamnya KPK," tegas Luhut.

Baca juga : KPK Benarkan Tengah Selidiki Dugaan Korupsi Di Kementan

Menurutnya, penindakan adalah fungsi terakhir yang dimiliki KPK, setelah perbaikan sistem dan pencegahan korupsi.

"Saya ulangi ya, penindakan tuh terakhir. Tapi kita semua pengen lihat penindakan aja. Emang seneng drama. Padahal yang dilakukan KPK menurut saya sangat banyak," tandasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.